-->

Temukan Pagar Dalam Ekskavasi Gapura Bajangratu


 

Mojokerto - FBINEWS 


Memasuki hari terakhir, Selasa (12/9/2023) ekskavasi Gapura Bajangratu di Dusun Kraton, Desa Temon, Trowulan-Mojokerto tim ekskavasi mendapatkan sejumlah temuan. 

Disebelah timur Gapura Bajangratu ditemukan pagar yang tersambung dengan gapura. Pagar ini memiliki panjang 11,5 meter dengan tebal 93 cm. Kondisi pagar tingginya tinggal 10 lapis batu bata. Strukturnya dari Gapura Bajangratu membentang ke timur kemudian berbelok ke selatan. 



Sedang untuk di sisi barat Gapura Bajangratu ditemukan struktur pagar panjangnya sekitar 10 meter membentang dari gapura ke arah barat dengan ujung mengarah ke utara, barat dan selatan. Untuk tebalnya 93 cm dengan tinggi juga tersisa 10 lapis batu bata . 

Untuk pondasi pagar ditemukan sekitar 80 cm dari permukaan tanah terdiri atas susunan batu bata yang yang rata-rata memiliki panjang 35 cm, lebar 22 cm dan tebal 8 cm. 

Ditanya tentang letak bagian dalam dari bangunan Gapura Bajangratu, sampai saat ini Muhammad Ichwan selalu ketua tim ekskavasi pun belum bisa memastikan dimana letak sisi dalam bangunannya. Apakah di sisi utara atau di sisi selatan gapura. 

"Ekskavasi adalah untuk pencarian data dulu, sedang untuk interprestasi kami sangat hati-hati,"  kata Muhammad Ichwan. 

Ekskavasi terhadap Gapura Bajangratu ini merupakan kerjasama antara Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto. 

Gapura Bajangratu dipercaya oleh masyarakat merupakan pintu masuk ke dalam sebuah bangunan tempat pendarmaan Jayanegara yang merupakan raja kedua kerajaan Majapahit. Raja Jayanegara memerintah pada tahun 1309-1328, dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara. 

Menurut kitab Pararaton, Jayanegara meninggal karena dibunuh oleh Ra Tanca yang merupakan salah satu tabib istana. Jayanegara merupakan putra Raden Wijaya dengan Dara Petak atau Indreswari yang memerintah Majapahit sejak 1309 masehi. Setelah Jayanegara mangkat, kedudukannya digantikan oleh Tribhuwana Tunggadewi.

Gapura Bajangratu sendiri berbentuk paduraksa. Tingginya mencapai 16,5 meter dan luasnya 11,5 x 10,5 meter persegi. Persis ditengahnya terdapat lorong pintu dengan lebar sekitar 1,4 meter. Gapura Bajangratu ditemukan tahun 1915 dan situs purbakala ini baru dipugar tahun 1989 sampai 1992 atau 31 tahun silam.


(Agus Buyut)

 Advertisement Here
 Advertisement Here