-->

Polisi Usut Provokator Bentrokan di Mataram 9 Orang Diamankan, 3 Polisi Kena Anak Panah

 




Mataram,  - FBINEWS 


Bentrokan terjadi antara warga Karang Taliwang dan Monjok, Kota Mataram, NTB, pada Jumat (6/10/2023). Bentrokan tersebut menyebabkan tiga polisi terkena anak panah dan sembilan warga diamankan.


Kapolres Kota Mataram Kombes Mustofa mengatakan, bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 14.15 Wita di Jalan Ade Irma Suryani, perbatasan antara kedua lingkungan yang bertikai.


"Ketiga polisi itu terkena panah saat berusaha mengamankan dan membubarkan massa yang terlibat bentrok," kata Mustofa.


Dari sembilan warga yang diamankan, tujuh orang ditangkap dan dua orang lainnya menyerahkan diri secara sukarela. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain parang, panah, ketapel, dan peralatan yang digunakan untuk menyerang petugas.


"Kami mengajak tokoh-tokoh di Karang Taliwang membantu mengimbau masyarakatnya untuk menyerahkan apakah panah, ketapel, senjata rakitan yang biasa digunakan masyarakat Taliwang untuk melawan petugas dan ribut dengan masyarakat yang lain," kata Mustofa.


Penyebab bentrokan tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Namun, Mustofa menduga bentrokan tersebut dipicu oleh dendam lama antara kedua kelompok warga.


"Kami masih mendalami penyebab bentrokan ini," kata Mustofa.


Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Pihaknya juga akan meningkatkan patroli di wilayah tersebut untuk mencegah terjadinya bentrokan serupa.


Menurut Mustofa, penyerangan yang dilakukan oleh warga Taliwang bukan terjadi dengan warga Monjok. Namun, warga menyerang polisi karena menolak peritah untuk membubarkan diri.


"Jadi masyarakat paham sedang berhadapan dengan siapa. Dia paham dia mengerti. Tapi bukan pulang malah menyerang aparat kepolisian," katanya.


"Ada yang memanah, melempar batu, melempar botol. Jadi, sebenarnya dia sadar berhadapan dengan aparat kepolisian karena masyarakat Monjok tidak berada di lokasi," sambung Mustofa.


Namun saat pihak kepolisian meminta masyarakat untuk pulang lewat pengeras suara. Namun pada pukul 02.00 dini hari, pihak masyarakat memancing sehingga diminta bubar.


"Kami sekat masyarakat pancing-pancingan. Jadi pada saat masyarakat Monjok sudah kembali malah masyarakat Taliwang tidak kembali," katanya.


Mustofa mengatakan beberapa masyarakat yang berasal dari Karang Taliwang terindikasi masih menyimpan dendam kepada masyarakat Monjok. Dari hasil penelusuran, beberapa ketapel dan panah yang dimiliki masyarakat merupakan warisan dari kakeknya saat konflik 2017 lalu.


"Jadi barang-barang ini merupakan warisan dari kakeknya, sisa-sisa keributan tahun 2017 itu," ulas Mustofa.


Saat ini, tiga anggota polisi yang terkena anak panah masih dirawat. Mereka harus menjalani operasi di RS Kota Mataram. Kasus ini akan terus didalami karena masuk ke ranah pidana.


"Kami akan cari siapa pelakunya. Dan kami minta pertanggungjawaban ke masyarakat yang melakukan tindakan tersebut," ujar Mustofa.*

 Advertisement Here
 Advertisement Here