-->

Masyarakat Nelayan Tangkap Tradisional Matras, Membatatalkan Rencana Aksi Damai Terkait Pro dan Kontra Keberadaan Kapal Isap Produksi PT. Timah Tbk di Perairan Matras






Sungailiat Bangka - FBINEWS.net

Masyarakat nelayan tangkap tradisional matras dan sekitarnya sejak dari pagi hari ini senin, 16/12/19.sudah berkumpul di pesisir pantai matras untuk bersiap-siap berangkat menuju ke kantor PT. Timah Tbk di pangkal pinang provinsi kepulauan Bangka belitung. untuk mengadakan aksi damai di depan kantor PT. Timah Tbk dengan keterkaitan keberadaan kapal isap produksi (kip red) milik PT. Timah Tbk di perairan matras Kelurahan Matras. Kecamatan Sungailiat Bangka.

Diwaktu yang bersamaan IWAN selaku pimpinan aksi menyampaikan kepada wartawan fbinews kehadiran para nelayan tangkap tradisional matras dan sekitarnya untuk menyampaikan orasinya kepada direksi PT. Timah Tbk agar mengurungi niatnya mengadakan kapal isap produksi memasuki perairan matras untuk melakukan penambangan biji timah, yang akan membuat kerusakan terumbuh karang yang ada di perairan matras dan sekitarnya yang selama ini sebagai tempat penopang kehidupan para nelayan tangkap tradisional matras untuk menafkahi keluarganya kata iwan selaku koordinator demonstran.

Iwan juga mengatakan masyarakat nelayan tangkap tradisional matras tidak pernah mengadakan tanda tangan menyatakan setuju dengan adanya kapal isap produksi (KIP) maupun ponton isap produksi (PIP) tanda tangan yang ada itu bukan tanda tangan para nelayan tangkap tradisional matras, itu tanda tangan masyarakat daratan yang tidak berdampak terhadap mereka apabila kapal isap produksi beroperasi di perairan matras, itu hanya keinginan segelintir oknum masyarakat selaku panitya memaksakan kehendak agar kapal isap produksi biji timah milik PT. Timah Tbk bisa beroperasi di perairan matras dengan mendapatkan uang sebagai balas jasa untuk kepentingan pribadi dan kelompok mereka kata iwan selaku narasumber berita ini.

Iwan dan warga masyarakat nelayan tangkap tradisional lainnya mengharapkan kepada pihak kepolisian polres bangka mengamankan oknum panitya dan di tindak secara hukum terhadap panitya yang sudah melakukan pemungutan tanda tangan warga masyarakat matras yang di manipulasikan tanda tangan tersebut adalah tanda tangan nelayan tangkap tradisional matras kata iwan kepada awak media fbinews.

"Akan tetapi, rencana aksi damai yang akan diadakan masyarakat nelayan tangkap tradisional matras dan sekitarnya tersebut disikapi dan di cegah oleh Kapolres Bangka. Aris Sulistyono. SH. MH, Kapolres Bangka sangat peduli dan memperhatikan warga masyarakat Bangka dengan mengambil inisiatif dengan sistim menjemput bola kata iwan kepada wartawan fbinews.

Kedatangan Kapolres Bangka Aris Sulistyono SH. MH bersama dengan Mendra selaku wakil ketua DPRD Kabupaten Bangka untuk mencari jalan keluar, win-win solusion antara kedua belah pihak baik itu warga masyarakat nelayan tangkap tradisional matras maupun pihak PT. Timah Tbk untuk tercapainya jalan keluar nantinya.

Kapolres Bangka juga menyampaikan kepada warga masyarakat nelayan tangkap tradisional matras dan sekitarnya, bahwa sampai sekarang ini juga pihak pemerintah daerah Kabupaten Bangka maupun pihak PT. Timah Tbk belum pernah menyatakan bahwa perairan matras adalah zona nelayan tangkap tradisional, zona pertambangan timah maupun zona pariwisata kata kapolres Bangka ditenga-tengah warga masyarakat nelayan tangkap tradisional matras dan warga masyarakat nelayan tangkap tradisional bukit kuala sungailiat.dan Kapolres Bangka juga menghimbau kepada warga masyarakat matras dan sekitarnya jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab imbuh Kapolres Bangka. Aris Sulistyono SH. MH.

Begitu juga yang di sampaikan oleh Mendra selaku wakil ketua DPRD Kabupaten Bangka kepada warga masyarakat nelayan tangkap tradisional matras dan sekitarnya agar kedepan nantinya warga masyarakat nelayan tradisional matras jangan hanya mengandalkan emosional dalam menghadapi mesalah, silakan lakukan laporan resmi kepihak yang berwajib (kepolisian red) atau tuliskan sepucuk surat tentang permasalahan yang sedang dihadapi, sampaikan kepada anggota dewan kabupaten bangka, atau antarkan kerumah saya (Mendra red) akan kami sikapi bersama agar bisa di delesaikan dan akan kita tempuh jalan yang terbaik papar Mendra.

Ali Rachmansyah
 Advertisement Here
 Advertisement Here