FBI Meminta Pemerintah Daerah Untuk Stop Penggunaan Rapid Test
Bekasi - Fbinews.net
Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) Bekasi meminta gugus tugas covid -19 dan pemerintah melalui dinas kesehatan kota serta kabupaten Bekasi memberhentikan program atau kegiatan rapid test , hal ini dikarenakan hanya membuang biaya dan waktu ,apalagi menimbulkan ketakutan di masyarakat dalam melakukan rapid test , karena ada asumsi yang sehat bisa menjadi positiv covid, ujar Toto Sugiarto Ketua FBI Bekasi. (21/7)
Dalam hal ini FBI merujuk dari keterangan Menkes RI Dr. Terawan Agus Putranto,sp.rad. pada tanggal 13 juli 2020 yang merekomendasikan pemberhentian metode penggunaan rapid test untuk mendeteksi pasien Covid-19,karena badan kesehatan PBB yaitu WHO tidak merekomendasikan metode pengecekan covid-19 menggunakan rapid test
Rapid test bisa menyebabkan diagnosa yang positif jadi negativ dan sebaliknya akan tetapi seharusnya menggunakan PCR swab test.
Menurut Kami Seharusnya pemerintah pusat menyiapkan solusi diantaranya peralatan, sarana dan prasarana di daerah untuk mengganti metode pengecekan tanpa rapid test, karena biaya yang dikeluarkan cukup mahal.
Kami menduga data masyarakat yang terpapar positif covid yang ada di wilayah Jawa Barat dan seluruh Provinsi itu tidak sesuai dengan hasil identifikasi fakta pasien Positiv corona " ujar Toto Ketua FBI Bekasi
Kami menduga data masyarakat yang terpapar positif covid yang ada di wilayah Jawa Barat dan seluruh Provinsi itu tidak sesuai dengan hasil identifikasi fakta pasien Positiv corona " ujar Toto Ketua FBI Bekasi
FBI menghimbau pemerintah pusat harus ada tim investigasi khusus yang mengaudit data covid-19 dengan menguji semua korban menggunakan PCR SWAB test jika itu yang menjadi rujukan dari WHO, sehingga masyarakat tidak dirugikan dan bisa merasa nyaman dalam menjalani pola tatanan dan kebiasaan normal baru yang sesuai dengan protokol kesehatan.
Toto Sugiarto
Posting Komentar