-->

Kasus Dugaan Korupsi Perusda Kota Ternate, Kejati Malut Masih Menunggu Hasil dari BPKP

  


Ternate–FBINEWSMALUT.COM


Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara (Malut) masih menunggu hasil koordinasi terhadap  upaya dalam menghitung kerugian keuangan Negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) Malut atas Penanganan kasus dugaan korupsi anggaran penyertaan modal pada perusahan daerah (Perusda) PT Ternate Bahari Berkesan pada Tahun 2016-2019.


Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Malut, Richard Sinaga saat diwawancarai FBI.News, Selasa (8/2/2022) sore tadi Menyampaikan, telah melakukan koordinasi kepada BPKP untuk dapat melakukan perhitungan keuangan negara terhadap anggaran penyertaan modal dari Pemerintah Kota tersebut.


Richard menuturkan, dilakukan upaya ini agar kasus yang ditangani tim penyidik itu ditemukan adanya kerugian keuangan negara atau tidak oleh salah sạtu lembaga yang mempunyai kewenangan dalam melakukan perhitungan terhadap kerugian keuangan negara.


"Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPKP, dalam  perbuatan yang menurut kita adanya perbuatan hukum atau peristiwa hukum ini terhadap kerugian keuangan negara? ya kalau memang terdapat kerugian terhadap keuangan negara dan berapa nilainya nanti kita tunggu hasilnya," ucap Richard.


Richard menambahkan, koordinasi itu sudah dilakukan sejak Desember 2021 lalu tinggal menunggu hasilnya dari upaya yang kita lakukan têrsebut  dalam melihat kerugian keuangan negara.


"Jadi apakah ada kerugian keuangan negara dan berapa nilai kerugiannya, olehnya itu kita masih menunggu," pungkas Richard menambahkan.


Untuk diketahui, penyertaan modal Pemkot Ternate ke Perusda PT. Bahari Berkesan itu sebesar 5 miliar. Lalu dibagikan ke 3 anak perusda yakni PT. Alga Kastela 1,2 miliar, Apotek Bahari Berkesan Rp 1,8 miliar, dan 2 miliar untuk PT. BPRS Bahari Berkesan, namun ketiga perusahan itu hingga kini sudah tidak lagi beroperasi, salah satu contohnya PT. Alga Kastela yang terletak di Kelurahan Kastela Kecamatan Pulau Ternate, tampak gedung ruang produksi telah ditutup dan diluar gedung dipenuhi semak belukar hingga mencapai 2 meter lebih, pada amatan FBI.News beberapa waktu lalu.


Pewarta ; ILON HI.M Marsaoly

Redaktur ; Fuad Abdullah

 Advertisement Here
 Advertisement Here