Kena Lahan nya, Nirwan Andi Kumaha Merasa Tidak Di Hargai
Halsel - Fbinews
Pemilik lahan Nirwan Andi Kumaha Warga desa mandaong kecamatan bacan selatan kepada Wartawan Fbinews mengatakan bahwa diri nya baru mengetahui lahan nya yang di desa Wayamiga kecamatan bacan timur kabupaten halmahera selatan (Halsel) propinsi maluku utara (Malut) kena gusuran 5/3/2023.
Wan panggilan akrab nya juga merupakan ketua Rt.1 desa mandaong dan juga anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tameng Perjuangan Rakyat Anti Koropsi (Tamperak) Kabupaten halmahera selatan bagian Devisi Infestigasi baru mendapat informasi dari saudara perempuan yang tinggal dibabang memberitahukan kepada nya bahwa di desa wayamiga tepatnya dekat lahan milik wan ada Exapator sementara bekerja sebut wan.
Nanti di hari jumat tanggal 3/3/2023 wan baru lah pergi ke kebun miliknya, ternyata betul di sana ada sementara Exapator bekerja gusur lahan, dan lahan milik nya juga termasuk di hantam oleh Exapator yang sementara bekerja ucap wan.
Nirwan Andikumaha atau sering di panggil wan itu langsung menemui pemerintah desa wayamiga, disana dia bertemu langsung dengan kepala desa Kader Samual kemudian menceritakan bahwa Exapator yang bekerja di wayamiga baru atau Dodolah itu separu dari lahan juga termasuk di gusur tegas wan.
" Keesokan hari tepat nya di hari sabtu kami dari media ini bersama - sama pemilik lahan yang dimaksut pergi ikut memastikan apa betul lahan nya juga terkena pisau Exapator atau kena gusuran.
Setelah kami melihat ternyata betul lahan milik nirwan sebagian kena gusuran, dan untuk memastikan berapa meter yang menjadi sasaran, Nirwwan dan anaknya serta turut di saksikan media ini mengukur ternyata betul lahan milik nya terkena gusuran dengan lebar 12 meter serta panjang 34 meter.
Sementara kepala desa wayamiga kader samual mengaku diri nya juga baru menjabat sebagai kepala desa, dan tidak tahu lahan di lokasi tersebut milik siapa - siapa termasuk Nirwan, tetapi kami dari pemerintah desa sudah sempat pergi ke lokasi untuk mencegah artinya memberitahukan kepada oprator bahwa setiap ada pendaratan alat berat harus mengetahui pemerintah desa setempat tetapi jawaban dari oprator (Kami hanya menjalankan perintah ucap kades.
Kadis pertanian serta anak buah nya saat di temui wartawan di lokasi tersebut mengatakan bahwa, lahan ini hanya di pakai sementara (Pinjam Pakai) sementara anak buah nya mengatakan kami hanya di tugaskan untuk bekerja.
Sementara Iwan yang mengawasi Exapator kepada media ini mengatakan, sebelum kami menggusur terlebih dulu memeriksa apa betul ada tanaman dan iwan mengaku yang kami gusur tidak ada tanaman.
Nirwan juga menambahkan saya sangat mendukun program pemerintah apalagi untuk membantu Rakyat tetapi minimal saya diberitahukan atau kita sama - sama baku hargai, akibat hantaman Exapator beberapa tanaman yang selalu membantu saya dan keluarga menjadi korban seperti pisang, coklat, pala dan kelapa tutup wan.
(LM. Tahapary).
Posting Komentar