Program BPNT, Penerima KPM Menjadi Mesin Uang Oknum Tidak Bertanggungjawab
Bogor - Fbinews
Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang tertuang di dalam Perpres Nomer 63 Tahun 2017, BPNT di harapkan dapat meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM (Keluarga Penerima Manfaat) , sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Akan tetapi banyak oknum - oknum dari aparatur desa, maupun di luar lingkup desa yang memanfaatkan momentum tersebut untuk meraup keuntungan.
Di duga aparatur Desa Tapos1, Kecamatan Tenjolaya, memanfaatkan Program BPNT untuk meraup keuntungan lebih, dengan cara menjual komoditas sembako melalui E-warong.
Mirisnya masyarakat tidak memiliki pilihan menolak atau tidaknya, masyarakat hanya di arahkan membawa komoditas sembako di rumah RT setempat.
Salah satu masyarakat mengatakan, bantuan BPNT yang di terima warga hanya berupa sembako, tanpa ada uang sedikit pun.
"BPNT tahun ini saya mendapatkan empat ratus ribu, tetapi saya hanya di berikan paket sembako tanpa ada uangnya, dan saya menilai paket sembako tidak sesuai dengan nominal uang tersebut," Tutur warga yang enggan di sebut namanya.
Di ketahui komoditas yang di berikan E-warong berupa,Beras 20 kilo, Apel 3 buah, Telur 17 butir, Kacang tanah 1/4 kilo, 1 botol minyak goreng, Ayam 1 ekor, 3 buah kentang.
Komoditas tersebut di bandrol dengan harga Rp. 400.000 .
Saat di konfirmasi oleh tim FBINEWS via WhatsApp Kepala Desa Tapos1 maupun A sebagai agen E-warong, tidak bisa di konfirmasi dan sulit di temui, seakan ingin lepas tanggungjawab
Ketika awak media Fbinews mengkonfirmasi terkait prihal tersebut kepada Sekdes Terkait beliau mengatakan “Tidak tahu menahu bahkan sekdes tersebut tidak mempunyai data terkait BPNT”
Dalam surat edaran Kemensos Nomer 592/6/BS.01/2/2022, penyaluran BPNT berbentuk tunai.
Kementrian Sosial akan menyalurkan bantuan sosial Program sembako tahun 2023, tidak melalui E-waroeng, dan KPM (keluarga penerima manfaat) akan Menerima bantuan tersebut, dengan penarikan tunai melalui bank himpunan negara (Himbara) dan Kantor pos.
Tim FBINEWS
Posting Komentar