Gencarkan Evakuasi dan Pengamanan Aset Warga di Candipuro: Respons Cepat Selamatkan Penduduk dari Ancaman Lahar Dingin
Lumajang - Fbinews
Personel Polri terus melakukan langkah sigap dalam upaya penyelamatan warga akibat banjir lahar dingin yang menerjang wilayah Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Sejak pagi, anggota Polres Lumajang bersinergi dengan BPBD, TNI, perangkat desa, serta relawan untuk memindahkan warga serta menjaga barang-barang berharga di sepanjang Desa Besuk Kobokan hingga Besuk Regoyo (7/12).
Material vulkanik yang menutup akses jalan membuat proses penyelamatan semakin menantang. Dalam kondisi tersebut, Polri berperan sebagai penolong utama, membantu masyarakat menyelamatkan dokumen penting, perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, hingga sarana usaha ke area aman.
“Saat ini, 395 warga telah mengungsi di tiga titik di Dusun Sumber Langsep. Terdiri dari laki-laki, perempuan termasuk ibu hamil, anak-anak, dan bayi. Polri terus memantau kondisi pengungsian serta memastikan seluruh warga berada di lokasi yang aman.” Ujar Akbp Alex Sandy.
Operasi kemanusiaan ini melibatkan 90 personel Polri di bawah komando Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, S.I.K., S.H., M.H. Meski harus menghadapi medan berat yang dipenuhi lumpur dan bebatuan vulkanik, mereka tetap bergerak membantu masyarakat menyelamatkan harta benda secara manual. Untuk barang yang besar dan sulit dibawa, kendaraan dinas Polri diterjunkan menembus aliran lahar dan material erupsi.
Kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, serta para lansia mendapat perhatian khusus. Beberapa di antaranya harus dievakuasi dengan cara digendong karena tidak mampu melewati jalur berlumpur.
Sementara itu, aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dengan status pada Level III (Siaga). PVMBG melaporkan 35 letusan dalam enam jam terakhir, dengan kepulan asap mencapai 1.000 meter serta hujan di area puncak yang memperbesar potensi aliran lahar.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengingatkan warga agar menjauhi kawasan sungai dan wilayah rawan bahaya karena aliran lahar bisa datang secara mendadak.
“Jika ada peringatan dini dari petugas, segera lakukan evakuasi dan ikuti arahan di lapangan. Informasi yang cepat dan akurat sangat menentukan keselamatan masyarakat.” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dalam setiap upaya bantuan kemanusiaan.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian relawan, namun kami tegaskan agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian. Situasi di lapangan berubah cepat dan dapat membahayakan siapa pun. Dengan koordinasi yang baik, setiap bantuan dapat diberikan secara aman, efektif, dan tepat sasaran.” Imbuh Karopenmas.
**

Posting Komentar