-->

Selama 4 Tahun Menjabat Sebagai Menteri Amran Sulaiman Sangat Nyaman Memakai Mobil Dinasnya Walaupun Sering Mogok

Jakarta - FBINews.net

Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menegaskan refocusing anggaran kementeriannya hanya difokuskan untuk kebutuhan para petani.

Bahkan Amran Sulaiman enggan mengganti mobil dinasnya yang bisa dianggap layak untuk diganti karena pernah mogok beberapa kali.

Amran Sulaiman menegaskan dirinya tidak akan mengganti mobil tersebut dan memilih menggunakan alternatif lain, yakni naik taksi.

Tidak hanya itu, anggaran untuk mengecat ulang kantornya saja ia tiadakan agar anggaran tersebut bisa terserap secara maksimal untuk kebutuhan para petani.

"Ini Rp 200 miliar dulu, mau cat kantor saya bilang jangan, hentikan, mau beli mobil, mobil saya mogok dua kali, saya (tidak mau dan milih) naik taksi," ujar Amran Sulaiman di ruang kerjanya, Kompleks Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2019).

Mobil yang ia gunakan adalah Toyota Crown Royal Saloon berwarna hitam dan bernomor polisi B 1747 RFS.

Saat ditanya di kementerian tersebut banyak mobil yang sudah tua, Amran Sulaiman secara tegas mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengganti mobil-mobil itu.

Jika memang kembali mogok, masih ada taksi atau ojek yang bisa menjadi kendaraan alternatif.

Menurutnya, pembelian motor maupun mobil baru tidak akan berdampak pada produksi pertanian.

Sehingga Amran Sulaiman menganggap penggantian kendaraan tidak diperlukan karena tidak akan mensejahterakan petani dan tidak meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Enggak usah ganti, kalau tidak, naik ojek, saya tidak mau beli mobil, titik, motor mobil itu tidak berpengaruh pada produksi," tegas Amran Sulaiman.

Selama empat tahun menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengaku dirinya tidak satu kali pun mengganti mobil dinasnya.

Bahkan Amran Sulaiman menyebut Sekjen Kementerian Pertanian juga melakukan hal yang sama.

Amran Sulaiman pun menyebut dirinya sebagai Komandan di kementerian tersebut.

Menurut Amran Sulaiman, jika sang komandan saja tidak mengganti kendaraan dinasnya, maka tidak ada satupun yang boleh mengganti kendaraan dinas mereka.

"Enggak ada (ganti mobil selama 4 tahun ini), menteri nya saja tidak beli, (pakai) mobil sebelumnya, nggak ada mobil baru, pak Sekjen nya bagaimana mau beli, komandannya aja tidak beli," jelas Amran Sulaiman.

Amran Sulaiman kemudian melemparkan guyonannya, meskipun dirinya tidak punya mobil dinas yang bagus dan layak, namun ia punya mobil mewah di rumah yang merupakan jenis truck dan SUV, Hummer.

"Ia tidak tahu saya punya Hummer di rumah," kata Amran sambil tertawa.

Saat ditanya ada mobil Fortuner tua di kantornya, ia pun spontan menjawab, "Ya nggak ada yang baru, aku garansi (tidak ada yang baru), itu 2013."

Pada 2018 ini, Amran Sulaiman memang sengaja menekan belanja operasional pada refocusing anggarannya untuk dialokasikan sebagian besarnya pada kebutuhan para petani.

Semua yang dianggap tidak perlu dan hanya membuang anggaran saja, ia pangkas.

"Refocusing anggaran, nah 48 persen ini (bisa dipakai) nggak jelas, (seperti) cat kantor yang masih bisa dipakai tapi mau di cat, kami langsung perintahkan moratorium cat kantor, moratorium, nggak usah pakai MC juga," papar Amran Sulaiman.

Dari 48 anggaran yang sebelumnya dianggarkan untuk belanja operasional, kini ia pangkas signifikan menjadi 3 persen saja.

Sedangkan 85 persen ia alokasikan untuk belanja kebutuhan petani, seperti alat mesin pertanian, pupuk, dan racun tikus.

"Ini 48 persen langsung kami bongkar, sekarang 48 jadi 3 persen, belikan alsintan, belikan pupuk, belikan racun tikus, belikan semua petani, semua untuk petani," pungkas Amran Sulaiman.

Ucok Horlas
 Advertisement Here
 Advertisement Here