-->

PERSONEL BNN RELA KELUARKAN UANG PRIBADI, DEMI BANTU PECANDU MISKIN



Jakarta - Fbinews.net

Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) lakukan terobosan baru dengan menjadikan masyarakat sebagai agen pengelola rehabilitasi atau yang disebut dengan Rehabilitasi Intervensi Berbasis Masyarakat. Dalam program tersebut masyarakat dilibatkan sebagai pusat layanan rehabilitasi guna menjangkau penanganan pecandu narkoba di wilayah terpencil.

Hal tersebut disampaikan Deputi Rehabilitasi BNN, Yunis Farida Oktoris, saat menghadiri Rapat Evaluasi Kinerja bersama 16 perwakilan BNN Provinsi di Indonesia. 

"Salah satu kendala BNN dalam menjangkau layanan rehabilitasi adalah minimnya fasilitas rehab di daerah pelosok", ujar Yunis saat menghadiri pembukaan Rapat Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (3/9). 

Yunis mengatakan, nantinya masyarakat akan diedukasi cara penanggulangan pecandu narkoba dan kemana mereka akan dirujuk jika membutuhkan penanganan yang lebih serius. 

Rapat Evaluasi yang akan berlangsung hingga 5 Oktober mendatang membuka kesempatan seluruh peserta rapat untuk menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi selama menjalankan upaya rehabilitasi di wilayahnya. 

"Dari semua kendala yang disampaikan, kita akan tentukan langkah apa yang paling strategis dalam menyikapi permasalahan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki saat ini", imbuh Yunis.

Wanita yang pernah menjabat sebagai Kepala Balai Rehabilitasi BNN, Lido, Sukabumi, ini juga menegaskan agar BNNP terus mengembangkan profesionalitas BNN dibidang Rehabilitasi. Pihaknya mengaku banyak menerima keluhan dari bawahan yang merasa kurangnya perencanaan pengembangan rehabilitasi. Salah satu dampak yang dirasakan adalah keterbatasan penanganan pecandu narkoba yang kurang mampu, hingga personel BNN harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menolong pecandu tersebut karena rasa simpati.

"Jangan sampai empati BNN, berubah menjadi simpati (red. Kepedulian secara individu) karyawan kita sendiri. Itu artinya ada yang salah dengan perencanaan kita", ujar Yunis. 

Rapat Evaluasi ini diharap dapat melahirkan sebuah terobosan baru sebagai kebijakan strategis BNN dibidang rehabilitasi. Yunis kembali menekankan apapun upaya yang dilakukan BNNP dan BNNK dampaknya harus dirasakan langsung oleh masyarakat hingga kepelosok. 

Source : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
 Advertisement Here
 Advertisement Here