-->

Sebut Dirinya A1, Polda Metro Jaya akan Periksa Kejiwaan Pria yang Mengaku Ketua Anarko


Jakarta - Fbinews.net

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pria bernama Pius yang menyebut dirinya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia.

Bahkan, pria tersebut juga menyebut dirinya dengan julukan A1. Kepada polisi, Pius mengaku sebagai pimpinan kelompok Anarko pada tahun 2015.

Adapun Pius diperiksa polisi terkait kasus pencurian yang menjeratnya. Ia juga ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.

"Kita juga ada rencana untuk mengecek kejiwaan dari yang bersangkutan. Selama ini, setiap dilakukan pemeriksaan pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan orang yang sadar seperti biasanya," ujar Kombes Pol  Yusri kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).

Saat itu kata Kombes Pol  Yusri, Pius ditangkap karena mencuri helm polantas (polisi lalu lintas) di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (12/4/2020). Ketika ditangkap, polisi melihat Pius memiliki tato di dadanya yang mirip dengan simbol kelompok Anarko.

"Satu sisi memang ketika ditangkap, yang bersangkutan dalam keadaan mabuk berat. Kami juga masih mengecek urine dan darahnya," kata Kombes Pol  Yusri. 

Hingga kini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Sehingga belum dapat dipastikan apakah Pius benar pimpinan kelompok Anarko.

Untuk diketahui, sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik beredar viral di media sosial. Video itu menunjukkan yang seorang pria bertelanjang dada yang bernama Pius, dan mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia, serta menyebut dirinya dengan julukan A1. 

"Nama saya Pius Laut Labungan tempat lahir Ambon 7 Juni 1995. Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan," kata Pius. 

Tak hanya itu, Ia bahkan menyebut ada anggota anarko lain yang memiliki tugas serta julukan berbeda dalam kelompok tersebut.

"Saya punya A2 bernama Johan yang bertugas dalam pencarian dana. Saya punya A3 Andreas Tagala yang bertugas sebagai koordinator lapangan. A4 Siamanaloho, yang bertugas sebagai pemberi doktrin," lanjut Pius. 

Kelompok Anarko berhasil diungkap, setelah polisi menangkap tiga tersangka vandalisme yakni R, RH dan RJ yang mengaku tergabung dalam kelompok Anarko. 

Mereka melakukan aksi vandalisme dengan tulisan provokatif yang tersebar  di empat lokasi di kawasan Tangerang. Setidaknya ada tiga coretan yang dilakukan oleh para pelaku, yakni 'kill the rich', 'sudah krisis, saatnya membakar' dan 'mau mati konyol atau mati melawan

Source : poldametrojayadotinfo 
 Advertisement Here
 Advertisement Here