-->

Diduga Rabat Beton DD Tahap II Baru 2 Hari Dikerjakan Sudah Retak


Indramayu-Fbinews.net


Kualitas kuantitas Pengerja'an rabat beton DD tahap II di Jalan balai desa manguntara Kecamatan kertasmaya kabupaten Indramayu dipertanyakan, yang mengunakan anggaran P- APBN TA 2020 senilai Rp 132.000.000:_ rabat beton sudah mulai retak rambut memanjang hingga sampai di kedua sisi. Padahal, pembangunan rabat beton tersebut baru berusia 2 hari. Akibat dari ketebalan urugan batu blondos/ bescos pengurangan volume pasti. 


Fbi sempat menanyai ketua pemuda setempat yang tak mau disebut namanya ia menceritakan, Saya merasa heran mengapa pembangunan rabat beton yang dilaksanakan baru 2 hari usai dikerjakan sudah mengalami retak rambut memanjang di dua titik berbeda. Keretakan di kedua titik berbeda itu bukan hanya terjadi di tengah-tengah badan jalan, namun sudah memotong dan memanjang sampai di kedua sisi, pembangunan itu diduga asal jadi, ini terlihat dari kualitas pembangunan jalan rabat beton yang baru 2 hari usai dikerjakan sudah retak. Penyebab retak tipis pada permukaan beton yang sudah dicor pengurangan volume berlebihan, diduga karena campuran material tidak pas atau kelebihan urugan batu blondos bisa juga penambahan air pada beton akhirnya kualitasnya jelek kurang rapi gagal struktur.. jelasnya



Kuwu manguntara SURANTO, seolah acuh ketika ada media mendatanginya se olah-olah riskan melihat media ia tidak memikirkan kalau media dan LSM adalah pemantau kontrolsosial pekerjaannya, dan seketika itu ia langsung menghindar dari media, tak jelas alasannya kemana mungkin takut diwawancarai, karena pekerjaannya yang buruk amburadul.




Lembaga swadaya masyarakat LSM (IK) Sekjen Sodikin, Angkat bicara ketika FBI menceritakan terkait parahnya proyek rabat beton, Sebenarnya saya sudah me wanti-wanti pada Kuwu ketika bertemu dikantornya atau dilokasi pekerja'annya, omongan saya dianggap tong rusak, itulah akibatnya kalau sudah melanggar aturan, banyak oknum Kuwu yang dilaporkan oleh warganya sendiri atau media dan LSM, karena keserakahan ingin untung lebih masuk kantong pribadi akhirnya buntung, tidak memikirkan kualitas kuantitas dari proyek bangunan tersebut, Saya setuju banget hasil kinerja para pemantau kontrol sosial menemukan hal yang tak lazim dalam pekerja'an para oknum Kuwu yang sombong berbangga diri karena punya titel, Saya sebagai lembaga siap untuk mengadukan mengawal masyarakatnya yang mau mengadu oknum Kuwu yang serampangan asal jadi kalau membangun tegas Sodikin.

 ( MT jhl )

 Advertisement Here
 Advertisement Here