-->

PELESTARIAN SENI BUDAYA MAJAPAHIT MELALUI PELATIHAN MENGGAMBAR WAYANG BEBER OLEH KARANG TARUNA PULOKULON KELURAHAN PULOREJO


Mojokerto-fbinews.net


Dalam rangka peningkatan potensi masyarakat dan berkaitan dengan peringatan Hari Jadi Majapahit ke 727 Karang Taruna Pulokulon, Kelurahan Pulorejo Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto mengadakan pelatihan menggambar dan pengenalan wayang beber bagi generasi muda pada Jumat (13/11/2020).


Tidak main-main, kegiatan ini menghadirkan pemateri yang sudah mempunyai nama besar dalam dunia seni wayang beber yaitu Dani Iswardana  dari komunitas wayang beber kota Surakarta dan Herman Efendi dari komunitas wayang beber Panji Cemeng kota Mojokerto.


Lurah Pulorejo Sudarmadji KM, SPd. MM. yang hadir dalam acara tersebut menyatakan harapannya agar kegiatan ini bisa berkelanjutan hingga kesenian wayang beber bisa berkembang di kelurahan Pulorejo. Untuk itu diharapkan Karang Taruna Pulokulon bisa membuat perencanaan kegiatan dengan lebih baik dan diupayakan supaya kegiatannya bisa lebih terlihat dimasyarakat. Tujuannya adalah nanti di acara musrenbang pada bulan Januari 2021 kebutuhan untuk kegiatan KarangTaruna Pulokulon bisa di anggarkan. Berapapun kebutuhan biaya untuk kegiatan Karang Taruna bisa diajukan.



" Harapannya ke depan untuk narasumber jangan sekali saja memberi ilmu di sini. Harus berkesinambungan. Karena kalau ilmu itu diberikan sekedar dasar lalu di tinggal, itu sia-sia. Kiranya nanti di Pulokulon atau di kelurahan Pulorejo ini bisa ada kader-kader seni yang sangat baik yang bisa di tularkan ke masyarakat yang lain." Kata Lurah Pulorejo dalam sambutannya.


Sedangkan Dani Iswardana menyatakan, "Saya merasa berterimakasih karena sambutan masyarakat disini sangat antusias ini jauh diluar perkiraan saya karena kalau ngomong workshop biasanya anak-anak sudah malas karena mereka lebih asyik dengan gadget. Memang tidak bisa terhindarkan karena arus modernisasi merampas semuanya terus seni tradisi banyak dilupakan. Sebenarnya wayang beber itu dari Majapahit kalau kita mau ngulik sedikit sejarahnya. Pada masa Majapahit akhir seorang ekspedisi dari Cina mencatat bahwa pertunjukan wayang beber di Majapahit menjadi pertunjukan yang sangat populer di masyarakat. Namun Seiring berjalannya waktu dengan populernya wayang kulit wayang beber mulai dilupakan sehingga sisa-sisanya yang ada hanya di Pacitan dan Wonosari Gunung Kidul. Padahal sebenarnya ini asli Majapahit."



Sedangkan menurut Salam selaku ketua Karang Taruna Pulokulon kegiatan pelatihan ini akan dilakukan secara berkelanjutan sampai dusun Pulokulon memiliki kelompok yang bisa memainkan wayang beber.


Pada kegiatan kali ini juga di isi dengan penampilan wayang beber oleh kelompok Tjap Mojokertoensisman dari Karang Taruna Balongcangkring ll kelurahan Pulorejo kota Mojokerto yang mengambil cerita modern  berjudul Pengamen Teropan dengan dalang Ki Rizal. Kata Ki Rizal ini adalah penampilan pertama kali setelah terbentuknya grup.


Wayang beber adalah gambar adegan pewayangan yang biasanya mengambil cerita Panji yang dilukiskan pada lembaran kain atau kertas, setiap lembar berisi beberapa adegan yang disebut jagong. Sesuai dengan urutan cerita, setiap adegan biasanya akan di beri tanda misalnya gambar pohon. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara membuka gulungan satu per satu dengan dalang bercerita mengenai adegan yang ada dalam gambar yang ditampilkan.



(Agus Buyut)

 Advertisement Here
 Advertisement Here