-->

TIGA KATA KUNCI DARI WALIKOTA MOJOKERTO DI PERINGATAN HARI DISABILITAS INTERNASIONAL 2020



Mojokerto-Fbinews.net


Wajah Andri Wibowo terlihat sumringah ketika berada ditengah acara peringatan hari disabilitas internasional 2020 di kota Mojokerto yang diselenggarakan di atrium Sunrise Mall jalan Benteng Pancasila pada hari Kamis (10/12/2020).


Sebagaimana di ketahui Andri Wibowo adalah ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas di Indonesia (PPDI) kota Mojokerto. 


"Terus terang saya terharu dan bahagia sekali dengan diadakannya acara ini. Dengan demikian kami merasa dihargai dan tidak dibedakan. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada ikatan Gus-Yuk kota Mojokerto yang sudah menginisiasi kegiatan ini." ungkap Andri.


Sementara itu Ketua ikatan Gus-Yuk Kota Mojokerto, Yupri Ardiansah S. Kep. mengatakan, "Kalau sebenarnya keinginan untuk menggelar acara ini sudah lama. Ingin berkolaborasi dengan teman-teman yang berkebutuhan khusus. Namun baru kali ini bisa direalisasikan dan dengan tema melampaui batas. Kalau orang lain memandang bahwa saudara-saudara difabel ini terbatas, maka kami ingin menunjukkan bahwa mereka yang dianggap terbatas ini melampaui batas. Mereka banyak yang memiliki kemampuan luar biasa."


Kegiatan dikemas sedemikian rupa.  Ada pembacaan puisi, melukis, fashion show, dan lain-lain. Termasuk diadakannya pameran produk para penyandang disabilitas kota Mojokerto seperti produk makanan minuman, kerajinan, lukisan dan lain-lain.


Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka juga memiliki produk-produk yang berkwalitas. Sebagai contoh, Andri yang memiliki usaha kerajinan vas bunga dari semen yang penjualannya pernah sampai ke Hongkong. Jadi kegiatan ini juga untuk memberikan dukungan promosi bagi kemampuan dan produk mereka supaya bisa semakin dikenal masyarakat.




Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspita Sari SE. dalam sambutannya menyampaikan, "Memang tidak ada hubungan darah diantara kita, tetapi rasa kasih sayang, rasa persaudaraan, empati inilah yang mendekatkan hati kita, yang mendekatkan ikatan batin kita untuk menjadi keluarga."


Tiga kata kunci dari oleh Walikota agar bisa terbangun satu ikatan kekeluargaan yaitu rasa kasih sayang, rasa persaudaraan dan empati. Hal ini memang sangat dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas. Harapannya adalah perhatian dari berbagai pihak tidak hanya kepedulian sekadarnya saja. Tapi bisa sampai pada nilai dimana para penyandang disabilitas itu juga menjadi bagian dari keluarga yang perlu dipikirkan masa depannya.


Dari kemampuan yang dimiliki bisa didorong agar menghasilkan kemampuan atau produk yang memiliki daya saing dalam menembus pangsa pasar.


Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengatur tentang kesamaan hak dan kesempatan bagi difabel untuk bisa hidup dengan lebih baik dan mandiri. Tanpa adanya diskriminasi.


Pemberdayaan adalah upaya untuk menguatkan 

keberadaan Penyandang Disabilitas dalam bentuk 

penumbuhan iklim dan pengembangan potensi 

sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi 

individu atau kelompok Penyandang Disabilitas yang 

tangguh dan mandiri.


Mengingat semakin hari persaingan hidup  semakin ketat. Maka upaya untuk menjadikan mereka sebagai pribadi yang mandiri dalam berbagai hal adalah perkara yang sangat penting. Dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap kaum disabilitas.


Kegiatan yang diikuti oleh PKBM Nur Khoirot ini juga dihadiri oleh Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Iwan Sebastian, S.ST, SH, MH., Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Fitria Wijayanti, S.I.K, Dinas Sosial

serta Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. Kehadiran berbagai pihak dalam upaya pemberdayaan Penyandang Disabilitas sangatlah berarti.



Agus Buyut

 Advertisement Here
 Advertisement Here