-->

PERESMIAN REST AREA, PUSAT OLEH-OLEH GUNUNG GEDANGAN KOTA MOJOKERTO


MOJOKERTO - FBINEWS.NET

Ada yang baru bagi masyarakat yang melintas di jalan raya By Pass kota Mojokerto. Tepat di sebelah utara perlintasan rel kereta api jalan raya by pass kota Mojokerto, di sisi barat jalan ada tempat yang bernama Rest Area Pusat Oleh-Oleh Gunung Gedangan kota Mojokerto.


Tempat ini merupakan sentra UKM, sentra kuliner serta sentra oleh-oleh Kota Mojokerto. Maka tempat ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk sejenak melepas lelah saat dalam perjalanan dari arah Surabaya-Jombang atau sebaliknya. 

Namun tidak hanya sekedar untuk tempat beristirahat saat dalam perjalanan, kedepan tempat ini akan dikembangkan pula sebagai tempat belajar sambil ngopi atau kerja sambil ngopi. Otomatis dengan begitu kedepan pengguna tempat ini bukan hanya masyarakat yang sedang melintas di kota Mojokerto, namun juga oleh masyarakat kota Mojokerto sendiri.


Satu rangkaian dengan peringatan hari jadi kota Mojokerto yang ke 103, pada Minggu (20/6/2021) Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspita Sari. SE. atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Ning Ita meresmikan tempat tersebut serta pembukaan kegiatan festival kopi yang akan berlangsung selama seminggu.

Kegiatan selama seminggu ini akan diisi dengan pameran foto heritage Mojokerto oleh Mojokerto Heritage Community (MHC), kompetisi fun manual brewing, workshop, talkshow, bazar, bursa flora exhibition, pameran, VW Reunion dan bursa gemstone. Untuk kegiatan kompetisi fun manual brewing diikuti peserta dari Mojokerto Raya, Surabaya, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Banyuwangi dan Jombang.

Rest Area Pusat Oleh-Oleh Gunung Gedangan kota Mojokerto sendiri memiliki 53 stand di lantai atas. Sedangkan di lantai bawah untuk area parkir, toilet dan mushola.

Dalam wawancara dengan Walikota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan, bahwa karena hari jadi Kota Mojokerto ke 103 ini perayaan nya di saat pandemi covid, maka tanpa mengurangi esensi dari perayaan hari jadi, tetap melakukan kegiatan yang tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali Kota Mojokerto meskipun di satu sisi kita harus berupaya keras untuk mengendalikan angka keterpaparan covid di Kota Mojokerto. 

Untuk membangkitkan perekonomian di Kota Mojokerto salah satu kegiatannya adalah festival kopi. Kenapa memilih festival kopi? Ning Ita memberikan alasan bahwa di saat pandemi 2020 banyak sekali sektor riil yang terdampak. Banyak sekali industri-industri baik kecil, mikro, maupun industri besar yang mengalami penurunan omzet. Bahkan dalam 7 bulan ada yang benar-benar nol. Tidak berproduksi. Tapi ada hal yang sangat kontradiktif. Justru selama pandemi itu jumlah cafe, jumlah warung kopi di Kota Mojokerto semakin menjamur. Ini adalah salah satu indikator yang bisa kita lihat bahwa potensi cafe atau warung kopi di Kota Mojokerto ini sangat menjanjikan untuk digunakan sebagai sektor bisnis bagi warga Kota Mojokerto.

Karena itu pemerintah Kota Mojokerto memfasilitasi para pegiat kopi atau barista-barista yang banyak komunitasnya di kota ini untuk dilakukan kegiatan festival kopi. Dalam seluruh kegiatan kopi ini bisa sharing bagaimana ilmu dalam meracik kopi, sharing bagaimana mengembangkan inovasi dan kreativitas di dalam bisnis perkopian di Kota Mojokerto ini.

"Kedepan kami ingin Rest Area Gunung Gedangan ini juga tidak hanya digunakan sebagai sentra UKM, sentra kuliner, sentra oleh-oleh tapi juga sebagai tempat belajar sambil ngopi, kerja sambil ngopi. Kita siapkan to working space dengan berbagai fasilitas dan sarana prasarananya di tempat ini. Kami ingin ekonomi Kota Mojokerto hidup. Ekonomi Kota Mojokerto menggeliat melalui salah satunya adalah tempat yang representative ini." Walikota Mojokerto menyampaikan harapannya. (Agus Buyut).
 Advertisement Here
 Advertisement Here