-->

Penyematan Baret Korps Brimob kepada Brigadir dan Bhayangkara Remaja Satbrimob Polda DIY


Bantul - FBINEWS 

Sebanyak 70 orang Brigadir dan Bhayangkara remaja Satbrimob Polda DIY mengikuti Upacara Penutupan Pembinaan dan Pelatihan (Binlat) Kemampuan Dasar Brimob di Mako Batalyon A Pelopor Satbrimobda Polda DIY, Gondowulung, Banguntapan, Bantul, Rabu 6 Maret 2024.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, serta dihadiri oleh Wakapolda DIY Brigjen Pol. Adi Vivid AB, Dansat Brimob Kombes Pol. Edy S. Sinulingga, para pejabat utama Polda DIY, dan para Kapolres/ta Jajaran

Adapun peserta Binlat terdiri dari 20 orang Brigadir Remaja lulusan Pusdik Brimob Watukosek, 40 orang Brigadir Remaja lulusan SPN Selopamioro, serta 10 orang Tamtama Remaja lulusan Pusdik Brimob Watukosek.

Upacara penutupan Binlat ditandai dengan prosesi penyiraman air bunga, serta penyematan Baret Biru Korps Brimob kepada para peserta oleh Kapolda DIY. secara bergiliran, para PJU dan Kapolres memberikan ucapan selamat kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan baik dan sukses.

Dalam sambutan tertulisnya, Kapolda DIY mengatakan bahwa Binlat yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 52 (lima puluh dua) hari ini merupakan wujud dari komitmen Satbrimob Polda DIY untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan dasar Brimob bagi Brigadir dan Bhayangkara remaja yang baru ditempatkan di Satbrimob Polda DIY.

"Kegiatan ini memiliki manfaat agar para personel mampu dan siap melaksanakan tugas-tugas operasional untuk backup kewilayahan maupun Brimob Nusantara. Khususnya dalam rangka penanganan kejahatan dalam negeri yang berkadar dan berintensitas tinggi," ujar Kapolda.

Menurut Kapolda, tantangan tugas Brimob Polri ke depan akan semakin kompleks dan dinamis.

"Untuk itu, dibutuhkan tekad dan komitmen yang kuat, untuk tetap memelihara dan meningkatkan kompetensi, agar mampu menjawab berbagai tantangan tugas yang akan datang," sambungnya.

Upacara penutupan ini diakhiri dengan defile pasukan, dan peragaan simulasi aksi huru hara dan cara penanganannya yang bersifat tegas dan humanis, dengan tetap menjunjung tinggi nilai nilai hak asasi manusia.*
 Advertisement Here
 Advertisement Here