-->

Jelang WWF di Bali, Kapolda Jatim Pimpin Apel Gelar Pasukan Dukung Operasi Puri Agung 2024


BANYUWANGI - FBINEWS 

Dalam rangka mendukung Operasi Puri Agung 2024 untuk pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Polda Jawa Timur menggelar apel gelar pasukan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (SATGASPAMWIL). 

Apel gelar pasukan tersebut dipimpin oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Drs. Pol Imam Sugianto,M.Si didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Kaskoarmada II Laksma TNI Iswarto di Lapangan Pelindo Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi,Rabu (15/5).

Turut dalam kegiatan tersebut unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda) Banyuwangi Jawa Timur. 

Kapolda Jawa Timur, mengatakan Operasi Puri Agung 2024 yang dilaksanakan kali ini adalah untuk mengawal jalannya World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Kapolda Jatim menyebut bahwa Jawa Timur sebagai wilayah yang berbatasan dengan Bali dan menjadi pintu masuk ke wilayah Bali, juga mempunyai peranan penting dalam rangka menciptakan kondusifitas kamtibmas guna mendukung lancarnya penyelenggaraan WWF ke-10. 

"Beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur adalah pintu masuk ke Pulau Bali termasuk Banyuwangi, ini yang penting untuk kita atensi sistem pengamanannya," kata Irjen Imam usai pimpin apel di Banyuwangi.

Sebagai wilayah penyangga, Jawa Timur perlu mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan. 

Hal ini dikarenakan terdapat beberapa potensi kerawanan yang dapat mengganggu jalannya WWF ke-10, seperti kelompok teroris ataupun kelompok radikal.

"Mengingat pentingnya penyelenggaraan WWF ke-10 bagi Indonesia maka pelaksanaannya harus bisa berjalan dengan lancar dan sukses sehingga dibutuhkan kolaborasi semua pihak baik panitia penyelenggara, pihak keamanan, masyarakat dan unsur terkait lainnya," jelas Kapolda Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Imam menegaskan, salah satu konsen dalam perhelatan ini adalah faktor keamanan.

Menurut Irjen Imam perlu diantisipasi adanya isu baik secara global maupun Nasional yang berpengaruh terhadap kondisi Kamtibmas menjelang, selama dan pasca pelaksanaan WWF ke-10 ini. 

Isu yang menjadi perhatian lanjut Kapolda Jatim diantaranya, isu lingkungan hidup yang dihembuskan oleh badan pangan dunia yang memproyeksikan pada tahun 2050, dan krisis air akibat perubahan iklim akan meningkatkan kerawanan pangan.

“Isu gangguan Kamtibmas lainnya hingga isu aksi radikal, teroris yang dapat mengganggu pelaksanaan WWF tersebut,”jelas Irjen Imam.

Hal ini juga terlihat dari adanya penangkapan beberapa terduga teroris di Magetan, pada bulan Januari 2024. 

“Sangat diperlukan kewaspadaan seluruh pihak agar benar-benar dilakukan upaya cegah dini dan penyekatan, jangan sampai kelompok tersebut berhasil ke Bali dan melakukan amaliahnya," tegas Kapolda Jatim. 

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi segala kerawanan tersebut, maka diperlukan kolaborasi dari semua pihak, baik TNI-Polri, Pemda dan Stakeholder lainnya. 

Polda Jawa Timur sendiri, sebagai satgas Pamwil Jawa Timur, yang bertugas sebagai penyangga keamanan wilayah Bali, pada event WWF akan melaksanakan kegiatan pengamanan selama 10 hari, mulai tanggal 17 sampai dengan 26 Mei 2024. 

Dengan kekuatan sebanyak 300 personel, serta penebalan personel tambahan sebanyak 296 personel yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, Kehumasan dan bantuan operasi lainya.

Selain itu Polda Jatim juga menerjunkan personel pengamanan secara tertutup dengan didukung kegiatan intelijen, Siber dan Interpol guna pemeliharaan Kamtibmas untuk menjamin keamanan pelaksanaan WWF ke-10.

Kapolda juga mengatakan, dengan adanya sinergitas TNI-Polri dan Pemprov Jatim, serta masyarakat diharapkan kondusifitas Jawa Timur dapat tetap terjaga, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kesuksesan pelaksanaan WWF ke-10 di Bali. 

"Apel gelar pasukan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan tepat sasaran yang di tetapkan," kata Kapolda.

Oleh karenanya Kapolda Jatim juga menekankan kepada seluruh jajaran selama pengamanan WWF ke-10 di Bali untuk senantiasa panjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum melakukan tugas.

Personel juga diminta mengutamakan Faktor keamanan dan keselamatan dengan memedomani Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan tugas yang ada. 

Kapolda Jatim juga menekankan agar personel melaksanakan tugas secara optimal dan tidak underistimate terhadap segala perubahan situasi Kamtibmas yang terjadi di Masyarakat.  

Irjen Imam juga mengingatkan kembali meningkatkan sinergitas seluruh stakeholder.

“Kegiatan ini merupakan pertaruhan penting bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan image yang positif dimata dunia,sehingga pelaksanaan kegiatan WWF harus sukses,”pungkasnya. 

Sebagai informasi Indonesia menjadi tuan rumah dalam event berskala internasional, yaitu rangkaian kegiatan WWF ke-10 di Bali, dengan mengangkat tema" "Water for prosperity",

Pada kegiatan tersebut akan dihadiri 17 ribu peserta delegasi, dari 172 negara dan 43 pimpinan negara besar, akan hadir, seperti Australia, Arab Saudi, Jepang, Prancis dan lainnya.

Tema itu tentu sangat relevan dengan target pembangunan berkelanjutan, yang mana Indonesia terus berkomitmen secara konsisten dalam mengupayakan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) Globalisasi, khususnya terkait air bersih dan sanitasi. 

Selain itu, secara internal kegiatan ini akan menarik 50 ribu peserta, dari dalam maupun luar negeri yang berpotensi memberikan kontribusi ekonomi hingga 800 miliar rupiah, serta melibatkan banyak UMKM yang dapat menyerap tenaga kerja di berbagai sektor. 

Event ini menunjukkan Indonesia memiliki aksi-aksi konkret dalam pengelola sumberdaya air yang besar.

Seperti kementerian PUPR telah membangun 36 bendungan dari target 61 bendungan dan kementerian LHK melakukan konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 ribu hektar di seluruh Indonesia, serta penyediaan air untuk mendukung ketahanan pangan nasional. 

Pada kesempatan ini Indonesia mewujudkan peran penting, sebagai pemimpin pertemuan yang akan mendukung terbentuknya kebijakan global dalam pengelolaan, serta pengembangan sumberdaya air berkelanjutan dan menciptakan akses air bersih secara berkeadilan di setiap negara. *

 Advertisement Here
 Advertisement Here