Gelar Pelatihan Identifikasi Korban Bencana, Wakapolda Bali Membuka Pelatihan DVI Polda Bali
Bali - FBINEWS
Kepolisian Daerah (Polda) Bali dalam hal ini Bidang Kedokteran dan Kesehatan menggelar pelatihan identifikasi korban meninggal dunia akibat bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) yang bertujuan menghadapi potensi bencana alam di wilayah Daerah Bali.
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakapolda Bali Brigjen. Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana, S.I.K., S.H., M.Hum., didampingi oleh Kabid Dokkes Polda Bali Kombes Pol. dr. Komang Nurada Mahardana Sp.THT-KL., berkesempatan membuka Pelatihan DVI (Disaster Victim Identification) bertempat di Gedung Presisi Polda Bali, Rabu (24/7/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Irwasda Polda Bali Kombes. Pol. Benny Subandi, S.I.K., M.Si., Karo Log Polda Bali Kombes. Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.I.K., M.Si., Karo SDM Polda Bali Kombes. Pol. Tri Bisono Soemiharso, S.I.K., M.H., Kabid Humas Polda Bali Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H., Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin RSUP Prof. I G.N.G.Ngoerah dr. Dudut Rustyadi, Sp.FM. Subsp. EM (K), SH., PJU Polda Bali dan perwakilan Basarnas, BPBD Bali serta seluruh peserta yang hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai kehidupan juga turut mengalami revolusi ke arah yang semakin maju. Dalam bidang Kepolisian, metode forensik menjadi salah satu bantuan teknis terkini yang mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Salah satu metode forensik yang cukup sering kita dengar belakangan ini adalah Disaster Victim Identification (DVI) yang menjadi andalan bagi semua negara termasuk Indonesia untuk mengenali atau mengungkap tindak pidana maupun mengidentifikasi korban tragedi massal atau bencana yang menimbulkan banyak korban jiwa yang sulit dikenali.
Dalam sambutannya, Wakapolda Bali Brigjen. Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana, S.I.K., S.H., M.Hum., saat membacakan amanat dari Kapolda Bali, sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan DVI yang diinisiasi oleh Kabiddokkes Polda Bali tersebut, sehingga seluruh peserta dapat mengikuti dan mencermati setiap materi yang diberikan oleh para narasumber dengan sebaik-baiknya. Untuk para narasumber, agar dapat memberikan materi dan keterampilan terkini sesuai dengan standar DVI dari Interpol maupun pengalaman lainnya yang terkait dengan proses identifikasi korban.
“Proses pengungkapan identitas para korban yang sudah menjadi Jenazah tidaklah mudah, banyak faktor yang menjadi penghambatnya. Oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan proses identifikasi, diperlukan kerja sama tim yang solid sehingga hasil identifikasi para korban dapat dipastikan valid dan reliabel, serta dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis,” terangnya.
Selanjutnya, Jenderal alumni Akpol 1994 ini juga menambahkan bahwa pentingnya pengetahuan tentang DVI (Disaster Victim Identification) dalam penanganan bencana, dan bagaimana Polda Bali saling bersinergitas dengan Basarnas, BPBD dan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas di Lapangan, dengan meningkatkan koordinasi dan konsolidasi serta hindari arogansi sektoral.
"Semoga melalui kegiatan Pelatihan DVI Polda Bali ini, saya berharap dapat meningkatkan sinergisitas sekaligus mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka menangani dan mengidentifikasi korban bencana yang terjadi di Wilayah Bali," harapnya.
Adapun Kegiatan Pelatihan DVI (Disaster Victim Identification) ini diikuti oleh 70 peserta pelatihan yang terdiri dari Personel BPBD Provinsi Bali, Personel Basarnas Provinsi Bali, Personel Damkar Provinsi Bali, Personel Dinkes ESR Provinsi Bali, Personel RSUP Prof I G.N.G. Ngoerah, Personel BNN Kota Denpasar, Personel INAFIS, Personel Sat Brimob Polda Bali, Personel Ditsamapta Polda Bali, Personel Ditpolairud Polda Bali, Personel Biddokkes Polda Bali, Personel RS Bhayangkara dan Personel Urkes Polres Jajaran Polda Bali.*
Posting Komentar