Belajar Sejarah Islam, Siswa MAS Al-Muzakarah Toniku Halbar Lakukan Wisata Sejarah di Keraton Ternate
Halsel - Fbinews
Untuk mengenalkan lebih dekat tentang sejarah Kesultanan Ternate , Siswa/i dan guru Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Muzakarah Toniku Halmahera Barat lakukan kegiatan Wisata Sejarah langsung di Keraton Ternate, Minggu, 19 / 1 / 2025
Dalam Kegiatan wisata sejarah ini, para siswa-siswi dan guru MA Al-Muzakarah Toniku saat tiba di Keraton Ternate, disambut oleh penjaga museum keraton Ternate bapak Rizal Iskandar Alam yang juga sebagai Kimalaha Sere, untuk memandu dalam berdialog serta memberikan penjelasan tentang sejarah Kesultanan Ternate
Saat memandu siswa-siswi dan guru, Kimalaha Sere menjelaskan banyak hal terkait dengan sejarah Kesultanan Ternate, sejak periode (zaman) Kolano pra Islam, hingga berubah menjadi Kesultanan (setelah Islam) dan juga bukti-bukti peninggalan berupa artefak sejarah kerajaan(Kesultanan) Ternate sejak dahulu hingga sekarang
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Rizal juga memaparkan tentang kiprah Kolano kerajaan Gapi nama kerajaan Ternate pertama sebelum Islam hingga era kepemimpinan Sultan pertama hingga saat ini, serta perjuangan mereka bersama rakyat Ternate saat mengusir para penjajah
Yang menariknya adalah siswa dan guru juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdialog secara langsung dengan Kimalaha Sere
Di sela-sela kegiatan, salah satu guru pemandu kegiatan Wisata Sejarah MA Al-Muzakarah Toniku, yang juga sebagai Guru Sejarah kebudayan Islam, Haiyun Muin, S.Pd M.Pd, menuturkan bahwa, kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting karena bernuansa pengetahuan yang dapat menambah literasi sejarah pagi para siswa dan guru
Haiyun bilang, dengan melakukan kegiatan seperti ini, siswa tidak hanya tahu tentang sejarah Islam di Moloku Kie Raha Terutama Kesultanan Ternate melalui sumber- sumber bacaan dibuku atau di Internet atau belajar di sekolah saja, namun siswa langsung melihat situs sejarah yang masih ada, baik itu berupa bukti keraton Sultan Ternate, maupun benda-benda berupa artefak dari peninggalan sejarah yang masih ada sejak dulu hingga kini.
Menurutnya, benda-benda peninggalan sejarah berupa Artefak merupakan salah satu sumber sejarah primer yang dapat digunakan untuk mempelajari kehidupan manusia di masa lampau
" Dengan melihat langsung bukti sejarah, siswa-siswi lebih merasa mencintai dan memiliki akan budaya daerah yang telah diwariskan oleh para leluhur Negeri Moloku Kie Raha dan kelak akan mereka jadikan sebagai sebuah kebanggaan dan jatih diri sebagai anak negeri Moloku Kie raha" Pungkas Haiyun
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rismaullah Abdullah, salah satu siwa MA Al-Muzakarah Toniku yang juga sebagai ketua OSIS, Ia merasa senang dalam kegiatan seperti ini, karena menurutnya, dengan melakukan kunjungan, siswa-siswi dapat melihat secara langsung bukti-bukti sejarah yang masih tertinggal, bahkan bertanya langsung tentang perjalanan sejarah Islam di Kesultanan Ternate
" Selama ini kita belajar melalui bacaan dan kita tau salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia adalah kerajaan Ternate, namun itu sebatas teori saja, namun dengan kegiatan ini, kita bisa buktikan teori yang kita baca betul karena bisa dengan melihat benda-benda peninggalan yang usianya sudah berabad-abad lamanya" Ungkapnya Ketua OSIS MA Al-Muzakarah Toniku
Ia berharap agar kegiatan seperti ini sering dilakukan oleh madrasah, sehingga selain kegiatan refresing, juga sebagai ajang literasi pengetahuan tentang sejarah sebagai sebuah kebanggaan bagi siswa-siswi untuk lebih mencintai akan daerahnya
Ditempat yang sama juga salah satu utusan pemdes desa Toniku, Julkifli Risal SE, yang juga sebagai Sekertaris Desa Toniku yang turut ikut dalam rombongan Kegiatan Wisata sejarah menuturkan bahwa Desa Toniku adalah salah satu desa sejarah yang memiliki ikatan emosional sejarah yang kuat dengan kesultanan Ternate sejak dulu hingga saat ini, sehingga kegiatan seperti ini harus sering di lakukan oleh para generasi muda terutama pelajar sehingga dapat menumbuhkan rasa kecintaan.*
Posting Komentar