-->

Jual Nasi Jagung Seporsi 3.500, Mbah Suci Bikin Orang Melongo


Kabupaten Mojokerto - FBINEWS

Ditengah hiruk pikuk permasalahan nasional soal makan bergizi gratis untuk siswa sekolah, Mbah Suci (80) warga Kedawung, Karangkedawang, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Pasalnya Mbah Suci menjual nasi jagung dalam seporsi diberi harga hanya 3.500 Rupiah saja. Jadinya berbagai macam tanggapan muncul dari banyak orang.

"Murah meriah banget, emang dapat untung kah. Melihat saat ini bahan pokok sangat tidak bersahabat," ungkap ibu Eni yang tinggal di Kalimantan Timur setelah seolah tidak percaya setelah mendapat informasi ini.

Tentu saja rasa kaget dan seolah tidak percaya ada makanan seporsi dijual dengan harga 3.500 rupiah sangatlah masuk akal. Karena kenyataannya saat ini harga bahan pokok membuat banyak orang menjerit. Harga cabai sempat menembus seratus ribu Rupiah. Elpiji melon yang tadinya di pengecer seharga dua puluh ribu Rupiah berubah menjadi dua puluh dua ribu Rupiah.

Mbah Suci memulai kegiatan dapurnya sejak jam 4 pagi. Jam 6 pagi pembeli sudah mulai berdatangan. Mbah Suci menjual nasi jagung hanya dari dalam dapur rumahnya saja. Jadi tidak ada warung khusus. Namun saking larisnya seringkali banyak calon pembeli yang tidak kebagian karena sudah habis.

Seperti yang dialami oleh Nathalia dari Kota Mojokerto yang datang di lokasi menjelang Magrib juga tidak kebagian apa-apa. Bahkan gorengan pun sudah tidak ada. Baru saja di beli oleh ibu Atin warga sekitar 10 bungkus. Itu pun ibu Atin harus mengikhlaskan yang 8 bungkus untuk dibeli orang dari Malang yang datang karena penasaran ada nasi jagung dijual seharga 3.500 Rupiah.

Biasanya sambil melayani pembeli yang kebanyakan membeli untuk dibungkus, beliau juga menyempatkan membuat gorengan. Ada ketela goreng, ote-ote (bakwan) dan dadar jagung. Harga tiap gorengan juga sangat murah. Yaitu cuma 500 Rupiah.

Wanita dengan dua anak, lima cucu dan tiga cicit ini menyampaikan bahwa berjualan nasi jagung seperti ini sudah 40 tahun. Sejak masih kanak-kanak dirinya sudah terlatih untuk hidup mandiri. Wanita yang berasal dari Dusun Sumput, Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini bahkan terlihat masih cantik di usianya. Melihat usia mbah Suci yang tidak muda lagi namun masih kelihatan sehat dan energik membuat orang sering kagum sekaligus iri. 

"Sejak kecil orang tua sudah tidak ada. Waktu itu ada dua adik yang masih kecil dan belum disunat. Jadi saya harus berusaha mencari uang untuk menghidupi semuanya," kisah mbah Suci.

Dalam sehari warung nasi jagung mbah Suci rata-rata menghabiskan beras 10 kilo. Belum lagi jagung yang menjadi bahan utama. Untuk adonan rempeyek dalam sehari bisa menghabiskan 3 sampai 4 ember besar. Makanya untuk minyak goreng sehari bisa habis sampai 6 liter. Semua bahan keperluan dapur mbah Suci sudah ada yang mengirim.

"Nasi jagung mbah Suci isinya hanya tiga macam yaitu nasi jagung, urap-urap dan rempeyek. Untuk kita makan isinya cukup. Rasanya juga mantap," ujar ibu Ria saat pertama makan nasi jagung mbah Suci.

(Agus Buyut)

 Advertisement Here
 Advertisement Here