Ancaman Siber Jadi Tantangan Baru, Pengamanan Obvitnas Didorong Berbasis Manajemen Risiko Berkelanjutan
Jakarta — Fbinews
Kepolisian Negara Republik Indonesia menilai tantangan pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan objek tertentu kian kompleks seiring berkembangnya ancaman di era digital. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Karyoto saat penyerahan Sertifikat Audit Penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).
Menurut Karyoto, Risiko pengamanan kini tidak lagi terbatas pada ancaman fisik, tetapi juga mencakup serangan siber, gangguan operasional, hingga risiko reputasi.
Karyoto mengatakan, dinamika ancaman tersebut menuntut perubahan pendekatan dalam sistem pengamanan.
“Di era digital yang bergerak cepat, ancaman juga berubah. Risiko fisik, risiko siber, risiko gangguan operasional, hingga risiko reputasi dapat hadir bersamaan,” ujar Karyoto.
Karyoto berpendapat, pengamanan Obvitnas tidak lagi dapat dilakukan secara reaktif, melainkan harus berbasis manajemen risiko yang terstandar dan berkelanjutan.
“Pendekatan pengamanan harus berbasis risiko, terstandar, dan berkelanjutan agar mampu menjawab tantangan yang terus berkembang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Polri menyerahkan sertifikat audit Sistem Manajemen Pengamanan kepada sejumlah perusahaan sebagai bukti penerapan standar pengamanan yang telah melalui proses audit berkala.
Karyoto menegaskan, sertifikat yang diberikan kepada berbagai sektor, mulai dari BUMN hingga industri perhotelan, bukan sekadar dokumen administratif, melainkan indikator kesiapan dan komitmen dalam menjaga keamanan objek vital nasional.
**

Posting Komentar