-->

PRESIDEN JOKOWI HADIRI ACARA REMBUK NASIONAL 2017


Jakarta - FBINews
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rembuk Nasional 2017 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin malam (23/10/2017). Dalam acara tersebut, Presiden mendapatkan sejumlah rekomendasi hasil pembahasan mengenai beragam permasalahan di Indonesia dari para pesertanya. Dia pun yakin bahwa kegiatan seperti demikian memiliki tujuan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju.
"Kita semua saya kira sama, kita ingin membawa negara kita, Indonesia ini ke gerbang kemajuan, membawa negara berkembang menjadi negara maju, mengobarkan semangat, mengobarkan ide, mengobarkan gagasan pada kemajuan-kemajuan negara dan bangsa," ujarnya.

Namun, Presiden mengakui bahwa tindakan tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Dia memaparkan, sejumlah ancaman dan perubahan global saat ini masih sedang melanda seluruh sektor di dunia, termasuk Indonesia.

"Tapi kita juga harus sadar bahwa perubahan-perubahan sekarang ini, sudah masuk hampir ke semua sektor," ujarnya.

Dia mengatakan, perubahan yang begitu pesat utamanya terjadi pada bidang teknologi informasi. Presiden mengaku selalu merasakan perubahan tersebut setiap dirinya melakukan kunjungan ke sejumlah perusahaan.

"Dua tahun lalu saat saya masuk ke markas di Silicon Valley saya betul kaget karena dunia berubah cepat. Ke Google saya syok dan kaget betul, ke_plug and play_, masuk ke Facebook, Google, Twitter, terakhir masuk ke Alibaba," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersiap diri mengantisipasi perubahan yang jauh lebih pesat di masa mendatang. Dia pun juga meminta kepada para pakar hukum untuk mengkaji ulang peraturan-peraturan yang menjadi salah satu hambatan dalam mengantisipasi perubahan terutama di bidang digital.

"Saya minta pakar hukum mengurusi 42 ribu peraturan ini. Paling tidak separuh hilang untuk mempercepat lari kita. Ingin lari tapi masalahnya di sini," ucapnya.

Hal tersebut dia sampaikan karena menurutnya, di masa mendatang, semua sektor bukan tidak mungkin akan berbasis digital. Oleh karena itu, jika tidak disegerakan, maka Indonesia tentu akan tertinggal.

“Kalau tidak ingin ditinggal, ya secepat-cepatnya kita harus berubah, dari semua sektor kita harus berani. Harus berani mengubah, harus berubah,” ujarnya. 

Source : Humas Kemensetneg
 Advertisement Here
 Advertisement Here