-->

Warga Tapteng Bangga Dengan Pembangunan Jalan Batas Sibolga-Manduamas

Sibolga - FBINews

Sejumlah masyarakat didesa Raso, Unte Mungkur IV merasa bangga dengan pembangunan jalan, parit dan TPT di perbatasan antara kota Sibolga dengan Manduamas. Pembangunan jalan yang sudah berjalan beberapa bulan ini, dinilai sangat membantu masyarakat, baik dari segi pemamfatan maupun dari sektor ekonominya.

Salom Panjaitan salah seorang warga Unte Mungkur IV saat itu menjelaskan, bahwa pembangunan jalan, parit dan Tembok Penahan Tanah di sepanjang jalan lintas Sibolga-Barus sangat bermamfaat, apalagi pembangunan yang saat ini masih dikerjakan di daerah mereka.

“Secara pribadi, saya merasa senang dengan pembangunan jalan lintas Sibolga-Barus ini. Paritnya diperbaiki agar tidak terjadi banjir lagi, TPT juga dibangun. 

Peluncuran dana pembangunan ini, merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Tapteng, khsusunya para pengguna jalan yang saat ini, tidak merasa bosan lagi saat melintas, karena jalannya sudah lumanyan mulus, tidak ada lobang-lobang lagi,” ungkapnya, Sabntu (18/11).

Warga lain, Janwar Lubis yang dijumpai wartawan saat itu juga mengaku, bahwa secara nyata, bangunan tersebut sangat membantu. Selain mamfaatnya yang cukup besar dalam mengantisipasi banjir. Pembangunan jalan tersebut juga menambah Income bagi masyarakat. Hampir 200 orang warga yang bekerja di pembangunan jalan.

“Setau saya yang mengerjakan jalan ini adalah, PT Bangun Mitra Abadi. Mamfaat pelebaran parit dan pelebaran jalan ini memang sangat besar. Termasuk mengantisipasi terjadinya banjir, yang selama ini melanda kawasan Unte Mungkur IV,” akunya.

Disisi lain, Janwar mengaku selama ini memang banyak kendala yang dihadapi oleh perusahaan saat mengerjakan proyek. Termasuk masalah pembebasan lahan masyarakat. Banyak warga yang tidak mau merugikan tanah mereka yang terkena dampak pembangunan. Padahal menurut Janwar, mamfaat pembangunan jalan ini, untuk kepentingan masyarakat juga, dan seharusnya jika memang ada yang terkena sedikit lahannya, harusnya dikasih lah demi membantu pemerintah dalam membangun.

“Setahu saya, kendala yang sering dihadapi perusahaan dalam membangun proyek jalan ini adalah masalah pembebasan lahan. Banyak warga yang tidak memberikan lahannya, sementara sebagian warga yang tanamannya terpaksa harus dirusak, tentu diberikan uang untuk pengganti bibit, saya rasa lambatnya pembangunan ini ada juga karena warga yang tidak mau lahannya terkena dampak pembangunan,” jelasnya.

Janwar mengakui, para pekerja di proyek pembangunan jalan ini rata-rata warga yang ada dilokasi pekerjaan. Contohnya saja, di Unte Mungkur IV, yang bekerja ya warga Unte Mungkur IV. Hampir 200 orang setiap hari yang bekerja. “Bayangkan, pekerjanya hampir 200 orang setiap hari, apa itu tidak menguntungkan buat masyarakat. Saya selaku masyarakat Unte Mungkur IV berharap, kiranya masyarakat memberikan lahan mereka yang terkena imbas pelebaran parit ini untuk dibangun. Sehingga pekerjaan ini dapat segera diselesaikan, dan banjir yang selalu melanda Unte Mungkur IV segera teratasi, secara pribadi saya sudah sangat bosan dengan banjir yang selama ini melanda kampung kita. Saya juga meminta kepada perusahaan, agar tidak mundur selangkahpun, kami berharap agar pekerjaan ini dapat diselesaikan secepat mungkin,” tandasnya. 

Rommy P
 Advertisement Here
 Advertisement Here