-->

DEDY YULIANTO : PERMASALAHAN PERTAMBANGAN DI PROVINSI BABEL HARUS DIBENAHI


Pangkalpinang -  FBINews.

Menyikapi permasalahan pertambangan di provinsi kepulauan bangka belitung, untuk membenahi carut marutnya masalah pertambangan di Provinsi Babel kuncinya ada ditangan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Johan.
Demikian dikatakan wakil ketua DPRD Babel Dedy Yulianto ketika dimintai tanggapannya tentang masalah pertambangan di provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Saya menduga ada pembiaran, padahal sebelumnya kita(DPRD BABEL reed)sudah melayangkan surat baik ke Gubernur Babel, ke Kapolri. Kekejaksaan Agung dan kekementrian SDM agar membenahi pertambangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ungkap Wakil ketua DPRD Babel Dedy Yulianto kepada Wartawan fbinews diruang kerjanya pada Hari janis 29/11/18.

Dedy Yulianto mengatakan masak sudah beberapa kali ganti gubernur kok masalah pertambangan tidak ada penyelesaiannya juga. Hendaknya Kata Dedy kita arahkan masyarakat agar jangan menambang dikawasan hutan lindung pantai(HLP)hutan lindung(HL)hutan produksi(HP)bekerjalah di IUPnya dan bermitralah dengan pengusaha yang memiliki IUP Kata Dedy. "Jangan menghajar hutan lindung pantai, hutan lindung, hutan produksi, dibawah jembatan dan dibelakang  sekolah ujar Dedy Yulianto.

Dedy Yulianto tidak menampik kenapa saya katakan demikian karena memang faktanya dilapangan seperti itu mereka tidak memiliki izin tegas Dedy. 
Diakui oleh Dedy, melihat kenyataan ini kita sudah layangkan surat namun sampai dengan saat ini belum ada balasan dari pak Gubernur Babel, Sedangkan surat tersebut sudah kami sampaikan pada saat pengajuan hak Interpelasi beberapa waktu yang lalu.
Jadi Kata Dedy banyak masalah pertambangan yang belum terselesaikan dan tersentuh seperti dikawasan Primping desa berbura kecamatan Ruai Silip dan kawasan laut tempat nelayan mencari nafkah. 

Jadi bagi para penambang silakan menambang dan bekerjalah sesuai dengan IUP nya.

Namun diduga masih ada penambang yang melakukan aktifitas pertambangan diluar IUP dan itu harus ditindak tegas jangan hanya sebatas razia saja usut sampai tuntas siapa penampung hasil tambang tersebut, papar Dedy Yulianto. 

"Jangan hanya razia saja. abil alat-alat pertambangannya dan tutup tambangnya harus diusut siapa yang jadi kolektor penampung timahnya Kata Dedy. Sebab tujuannya biar jelas asal usul timahnya dan bagaimana masalah pertanggung jawaban reklamasi bagi yang tidak memiliki izin ketika selesai di tambang dan itu endingnya jelas Dedy.

Jadi sudah sejak awal kita minta agar diadakan audit tentang asal usul timahnya dan tujuannya untuk mengetahui asal usul timah tersebut imbuh Dedy Yulianto. Jadi semua tergantung keseriusan dan kemauan pak Gubernur Babel untuk menyelesaikan persoalan carut marutnya masalah pertambangan ini karena kunci akhirnya ada ditangan Gubernur Bangka Belitung ini katanya.

"Jadi saya(Dedy Yulianto Reed)tegaskan bahwa kunci akhir dari permasalahan pertambangan di Babel ini ditangan pak Gubernur provinsi kepulauan Bangka Belitung ujar Dedy Yulianto.

Bahkan dengan suara tegas Dedy Yulianto minta agar  Gubernur Babel bisa menyelesaikan permasalahan pertambangan ini kalau tidak juga teratasi maka lebih baik saya sarankan dikembalikan saja ke asal semula dimana timah menjadi bahan strategies nadional.
Karena apa bilah pihak smelter tidak bisa diatur Kata Dedy Yulianto kepada wartawan fbinews.

Bila dibandingkan dengan PT. Timah Tbk yang sudah menggelontorkan ratusan miliaran rupiah dana CSR,bantuan Kemitraan dan pembinaan ke UKM bagaimana dengan pemilik smelter tanya Dedy Yulianto.

Jelas sekali, saya bukan mendukung Dan membela PT. Timah Tbk tetapi faktanya seperti itu kita lihat smelter lain mana ada yang mengeluarkan CSR untuk membantu masyarakat yang katagorinya kurang mampu ungkap wakil ketua DPRD Babel ini.

Sementara Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Johan saat dihubungi wartawan fbinews via telpon selulernya mengatakan kikita ikut saja prosedur sesuai dengan Undang-Undang yang ada yang disampaikan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(Ali Rachmansyah)
 Advertisement Here
 Advertisement Here