-->

Hadapi Pemilu 2019, Perempuan Harus Bijaksana Beri Dukungan


Jakarta - FBINews 

Kaum perempuan diimbau bersikap bijaksana dalam menentukan dukungan pada Pemilu 2019. Memberikan dukungan kepada orang yang salah  maka masa depannya terancam.

Aktivis pendidikan Teddy Yulianto mengatakan jika salah memilih wakil di parlemen dan Presiden-Wakil Presiden maka hak perempuan Indonesia sebagai warga negara akan dikebiri.

Dia menyebut jika NKRI disusupi paham khilafah yang digaungkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) maka masa depan wanita Indonesia terancam.

 “Memang HTI sudah dibubarkan pemerintah, tapi mereka berusaha bangkit dengan menggunakan berbagai cara. Jika mereka berada dalam lingkaran kekuasaan maka perempuan Indonesia akan kehilangan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Teddy, Senin (3/12/2018).

“Padahal pemerintah sekarang memperjuangkan wajib belajar 12 tahun kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa pengecualian jenis kelaminnya apa,” lanjut caleg DPRD DKI nomor urut 8 dari PPP daerah Pemilihan Jakarta Selatan ini.

Tidak hanya hak pendidikan yang dikebiri. Kata Teddy, perempuan Indonesia juga terancam akan dibatasi, bahkan bisa jadi dilarang untuk berkarir. Padahal tujuannya untuk membantu perekonomian keluarga. Tanggung jawab memenuhi ekonomi keluarga dibebankan kepada laki-laki sepenuhnya.

Tak Ingin Terjadi

“Bisa dibayangkan bagaimana sendi kehidupan yang sudah berjalan dengan baik sekarang ini diporak-porandakan. Saya yakin, seluruh perempuan Indonesia tidak menginginkan itu terjadi,” ujarnya.

Sedangkan tuntutan agar hukum Islam diterapkan di Indonesia, Teddy menegaskan, hal itu sudah diterapkan tanpa menganaktirikan agama lain.

“Contohnya, ketika seorang muslim ingin bercerai akan diproses sesuai hukum Islam. Begitu juga hukum waris untuk muslim diberlakukan hukum Islam. Negara kita Pancasila, tetapi mengadopsi aturan hukum Islam,” imbuhnya.

Ucok Horlas
 Advertisement Here
 Advertisement Here