-->

JAMBORE RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA KOTA MOJOKERTO




Mojokerto - Fbinews.net

Untuk pertama kalinya kota Mojokerto mengadakan jambore relawan penanggulangan bencana. Kegiatan yang dibuka oleh walikota Mojokerto Hj. Ika Puspita Sari SE (6/12/2019) itu mengambil tempat di areal belakang hutan Kota Kelurahan Pulorejo. Jambore yang sekaligus memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) itu akan berlangsung 2 hari dan diikuti oleh SAR, SATPOL PP, DAMKAR, KARANG TARUNA dan TAGANA.

Pada kesempatan itu juga diadakan pengukuhan terbentuknya pengurus dan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB)  Gajah Mada. Pemerintah menyambut baik adanya Kampung Siaga Bencana dari kelurahan Gunung Gedangan tersebut. Mengingat kelurahan Gunung Gedangan posisinya paling rendah diantara kelurahan-kelurahan lain di kota Mojokerto. Ditambah lagi saat ini menjelang musim penghujan maka terbentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB)  Gajah Mada ini merupakan kesiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi-situasi yang bersifat bencana.

Hadir pula pada saat itu Direktur Satpol PP Kemendagri DR.  Arief M.  Edi.  M.Si. Secara topografi Kota Mojokerto berbentuk cekungan, jauh dari gunung dan laut. Hal ini memungkinkan bencana-bencana alam yang mungkin saja terjadi di Kota Mojokerto adalah banjir dan kebakaran. Kota Mojokerto yang luasnya hanya 20,21 Km²  dan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 7.029 /Km². Hal ini bila terjadi bencana kebakaran, petugas akan mengalami kesulitan tersendiri dalam memadamkan api. 

"Tetapi yang sering terjadi diagenda tahunan adalah bencana banjir, tetapi di tahun ini kami juga sudah mengintervensi dengan beberapa pembangunan yang sedang dikerjakan yang mengarah pada penanggulangan bencana tersebut." Kata Ning Ita, panggilan akrab Walikota Mojokerto.

Agus Buyut
 Advertisement Here
 Advertisement Here