Ketua AKSI Tarkani Dan Puluhan Kuwu Datangi Polres Terkait Ancaman Warga Desa Dadap
Indramayu - Fbinews.net
Ketua Umum Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI), Tarkani, kembali mendatangi polres setempat, Jumat (27/11). Ia diantar puluhan kuwu (kepala desa) menemui penyidik reskrim untuk menyerahkan kelengkapan bukti atas laporan ancaman seorang warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat belum lama ini.
"Kelengkapan bukti itu terkait video berisi ancaman dari seorang warga terhadap seluruh kuwu (kepala desa). Ancaman ini kami nilai serius dan provokatif sehingga dikhawatirkan mengganggu kondusifitas daerah menjelang Pilkada 9 Desember ini," ungkap Tarkani.
Video ancaman yang dimaksud merupakan buntut demo warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Video diunggah chanel youtube "all in one" dengan durasi 25 menit 34 detik. Saat itu, puluhan warga menyampaikan mosi tidak percaya bahkan desakan pemecatan terhadap kuwu mereka. Warga beralasan, Kuwu Dadap, Asikin, tidak transparan soal pengelolaan dana desa.
Dalam perjalanannya, kuwu setempat meminta bantuan induk organisasinya, AKSI, berkonsultasi atas persoalan yang dihadapi. Keluhan anggotanya, direspon oleh Ketua Umum AKSI, Tarkani. Ia bersama pengurus dan anggota AKSI, menyarankan agar Kuwu Dadap tetap bersikap tenang. "Kami hanya memberi saran, sebagai sesama kuwu, agar tetap mengedepankan kepentingan masyarakat. Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang melawan hukum," tandas Tarkani, saat melengkapi laporan di Polres Indramayu, Jumat (27/11).
Ia menambahkan, respon yang diperlihatkan AKSI atas keluhan anggotanya sebenarnya normatif. Ia bahkan menepis soal adanya tudingan miring bahwa pembelaan AKSI terhadap Kuwu Dadap punya motif politis. "Tidak ada induk oraganisasi apapun yang tidak mendengar keluhan anggotanya. Salah kami apa sampai diancam akan dihabisi, bahkan bahkan diajak perang oleh seorang warga," tukas kuwu Tarkani
Dalam chanel youtube "all ini one" seruan perang dan ancaman terlontar dari seorang warga bernama Bedi. Video memperlihatkan pernyataan Bedi agar kuwu lain diluar Desa Dadap tidak mencampuri masalah yang terjadi di desanya. Menurut Bedi, reaksi masyarakat berujung demo merupakan klimaks dari ketidakberesan pengelolaan dana desa oleh kuwu setempat. "Ini desa kami, rumah tangga warga Desa Dadap jadi jangan mencampuri urusan desa kami. Kalau ada yang seperti itu (ikut campur) kami habisi, akan kami usir," sergah Bedi di chanel youtube "all in one". ( MT jhl)
Posting Komentar