Wakil Presiden Ma'ruf Amin Menerangkan Pentingnya Keterbukaan dan Kepercayaan Sosial bagi Pemimpin di Era Digital
Jakarta - Fbinews
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan para pemimpin di era digital bahwa mereka tidak dapat lagi sembunyi dari penilaian publik.
Hal itu di sampaikan dalam sebuah kuliah umum yang diberikan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan LXV dan Program Pendidikan Singkat XXIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Selasa (25/7/2023). Ma'ruf menyatakan bahwa keterbukaan dan kedekatan dengan rakyat menjadi hal yang tak bisa dihindari.
"Di era digital dan media sosial, pemimpin sulit bersembunyi dari penilaian publik. Saya minta hal ini memotivasi para pemimpin untuk senantiasa menjaga profesionalisme, bukannya menjadi gentar dan semakin berjarak dengan rakyat," Ungkap wapres Ma'ruf.
Pemimpin di zaman sekarang harus menghadapi kenyataan bahwa segala tindakan dan keputusan mereka dapat dengan mudah diakses dan dinilai oleh publik melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Oleh karena itu, Ma'ruf menekankan pentingnya untuk tidak gentar dan berjarak dengan rakyat, melainkan bersikap sigap dan tanggap terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, Ma'ruf juga menyoroti peran penting pemerintah dan aparat keamanan dalam menghadapi Pemilu 2024. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan Pemilu tersebut sangat bergantung pada kesiapan semua pihak dalam menghadapi ancaman, termasuk ancaman yang muncul dari media sosial.
Dalam era digital, platform-platform digital dapat dimanfaatkan oleh pemimpin untuk menjangkau publik yang lebih luas dan beragam pemangku kepentingan.
Wapres Ma'ruf menegaskan bahwa peran Pemimpin diharapkan mampu merekatkan simpul-simpul ukhuwah dan mengatasi ancaman perpecahan, termasuk hoaks yang dapat menyebabkan ketidakharmonisan di tengah masyarakat.
"Jadikan keberagaman sebagai kekuatan. Oleh sebab itu, moderasi harus senantiasa dijunjung oleh para pemimpin. Narasi-narasi damai mesti selalu diutamakan, termasuk di media sosial," kata Ma'ruf.
Sebagai seorang mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf juga menambahkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat inklusif, memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, serta mampu menjaga harmoni di tengah-tengah masyarakat yang beragam.
Dengan mengusung nilai-nilai keterbukaan, kepercayaan sosial, dan inklusivitas, Ma'ruf Amin berpesan kepada para peserta kuliah umum tersebut untuk menjadi pemimpin yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara di era digital yang terus berkembang pesat ini.
**
Posting Komentar