Tipid PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol Nurul Azizah. Tegaskan Komitmen Perangi TPPO
Jakarta – Fbinews
Dalam momentum Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia yang jatuh pada 30 Juli 2025, Polri menegaskan komitmennya untuk berada di garda terdepan dalam upaya pencegahan, penindakan, dan perlindungan terhadap korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Dalam tanyangan di Instagram Divisi Humas Polri, Direktur Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Perempuan dan Anak (Tipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, menyatakan bahwa peringatan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen bangsa bahwa perdagangan orang adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang serius.
“Perdagangan orang merampas hak, martabat, dan masa depan para korban. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan,” tegas Brigjen Azizah, dikutip dari instagram Divisi Humas Polri.
Menurutnya, TPPO merupakan kejahatan yang terorganisir secara lintas negara, kompleks, dan memerlukan penanganan yang menyeluruh. Ia menekankan bahwa penegakan hukum tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor, koordinasi yang solid antar lembaga, serta keterlibatan aktif masyarakat.
“Polri terus memperkuat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, memperluas edukasi publik, serta meningkatkan kapasitas penyidik dan penyelidik, terutama di wilayah-wilayah yang rawan menjadi titik perdagangan orang,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Azizah juga menegaskan bahwa upaya penindakan tidaklah cukup. Menurutnya, strategi pencegahan dan penyelamatan korban harus menjadi prioritas utama.
Diakhir, Azizah mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mewaspadai berbagai modus eksploitasi yang kerap digunakan pelaku TPPO, seperti iming-iming pekerjaan di luar negeri atau janji kesejahteraan palsu.
“Laporkan jika melihat tanda-tanda atau indikasi perdagangan orang. Jangan ragu. Setiap laporan adalah bentuk penyelamatan," pungkasnya.
Peringatan Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia 2025, diharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk memperkuat komitmen dalam melindungi kelompok rentan dan menghentikan rantai kejahatan perdagangan orang.
**
Posting Komentar