Operasi Pencarian Dan Pertolongan Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Resmi Ditutup

fbinews 18.29 0

Sidoarjo - FBINEWS

Berita ambruknya bangunan Pondok  Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Desa Buduran, Sidoarjo Senin (29/9/2025) menyedot perhatian banyak pihak karena diberitakan bahwa bangunan yang ambruk itu merupakan musala dan saat itu sedang digunakan para santri untuk menunaikan sholat ashar.

Ratusan santri tertimpa reruntuhan. Berbagai pihak segera merespon musibah ini. Upaya pertolongan pun dilakukan. Pemerintah segera menurunkan petugasnya. Serta tak sedikit relawan pun segera mendatangi lokasi untuk membantu memberi pertolongan. Kepedulian untuk upaya memberi pertolongan kepada para korban runtuhnya musala yang sedang dalam tahap pembangunan itu mengalir deras.

Berhari-hari operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny dilakukan selama 24 jam penuh setiap hari. Itu juga di bagi menjadi 4 shift sebagai upaya juga menjaga stamina petugas.

Hari ini, Selasa (7/10/2025) operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny resmi ditutup. Di lokasi sudah tidak ada lagi tumpukan material bangunan. Tinggal serpihan-serpihan bangunan yang hancur.

Update terkini Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan bahwa dari ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur sebanyak 171 orang sudah dievakuasi dengan rincian 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia. Dan dari 67 pack yang terkumpul 8 pack merupakan body part.

Operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny ditutup dengan apel personel gabungan dan pemberian penghargaan dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii kepada seluruh unsur SAR yang terlibat. 

"Dengan demikian operasi pencarian dan pertolongan korban resmi saya tutup," yang disampaikan Syafii saat memimpin apel.

(Agus Buyut)