Kapolri Ikuti Rakor Lintas Sektoral, Sinergi Antarinstansi Jadi Kunci Pengamanan Nataru
Jakarta – Fbinews
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral guna membahas kesiapan pengamanan serta pelayanan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Dalam forum tersebut, Kapolri menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan sebagai faktor utama untuk memastikan pelayanan dan pengamanan berjalan optimal selama Nataru. Ia menilai keberhasilan pengamanan periode libur akhir tahun mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam melayani masyarakat.
"Tentunya sinergisitas adalah kunci. Keberhasilan pelayanan dan pengamanan Nataru ini adalah keberhasilan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, kita minta kita terus bekerja sama bersatu padu dari pusat dan daerah untuk memberikan pelayanan yang terbaik," kata Sigit saat memberikan sambutan di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).
Lebih lanjut, Sigit menyampaikan bahwa jajaran kepolisian akan disiagakan di sejumlah titik rawan, terutama pada lokasi yang berpotensi mengalami lonjakan mobilitas masyarakat selama Nataru. Seluruh personel Polri dipastikan siap memberikan pelayanan dan pengamanan maksimal kepada warga.
Perhatian khusus, lanjutnya, juga diberikan kepada wilayah yang berpotensi terdampak atau telah mengalami bencana, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Daerah-daerah tersebut membutuhkan kesiapsiagaan ekstra dalam aspek pelayanan dan pengamanan.
"Harus dalam kondisi betul-betul siap dan bila perlu memang ada cadangan yang harus disiapkan karena memang kebutuhannya juga pasti akan meningkat dibandingkan dengan hari biasa dan khusus bagi wilayah-wilayah yang akan atau memiliki potensi terdampak bencana, tolong sekali lagi tolong belajar dari pengalaman rekan-rekan kita yang ada di Sumatera. Rekan-rekan bisa mempersiapkan dengan jauh lebih baik," papar Sigit.
Untuk mendukung pengamanan dan pelayanan masyarakat, Polri akan menggelar Operasi Lilin 2025 yang dilaksanakan secara terpadu bersama TNI, kementerian/lembaga, serta instansi terkait lainnya. Operasi terpusat ini berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
"Operasi ini melibatkan 146.701 personel gabungan, 77.637 dari personel Polri, kemudian 13.775 dari personel TNI dan 55.289 dari seluruh stakeholder terkait mulai dari Pol PP, Perhubungan, Linmas, Dinkes, Pramuka, Senkom, Pertamina, Ormas, Orari, Basarnas, Jasa Raharja, PLN, ASDP/APDEL dan Organda, Angkasa Pura, Pelindo, Damkar dan tentunya seluruh kementerian terkait lainnya," ujar Sigit.
Dalam Operasi Lilin tersebut, Polri menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Pada tahun ini terdapat 44.436 objek pengamanan yang meliputi gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, objek wisata, hingga lokasi perayaan.
"Pospam yang biasanya kita bangun kita siapkan di lokasi-lokasi ibadah, tempat wisata untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar mulai dari patroli, kemudian kunjungan ke lokasi wisata, dan sebagainya," ucap Sigit.
Selain itu, disiapkan pula 763 pos pelayanan yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat istirahat sementara bagi para pengguna jalan, khususnya di jalur arteri bagi pemudik dan arus balik.
"Termasuk juga ada layanan kesehatan, kemudian kegiatan tekayasa yang dibutuhkan apabila memang terjadi peristiwa-peristiwa yang membutuhkan rekayasa, kemudian yang paling penting adalah ada 333 pos terpadu yang tadi sepintas disampaikan oleh Bapak Menko PMK, ini adalah tempat pusat komando dan kendali operasi yang melibatkan seluruh stakeholder terkait," tutur Sigit.
Kapolri juga menginstruksikan seluruh jajaran dan stakeholder terkait untuk terus memantau prakiraan cuaca serta imbauan dari BMKG selama masa Nataru, terutama di kawasan wisata yang menjadi tujuan utama masyarakat saat libur panjang akhir tahun.
"Kemudian objek wisata ini juga menjadi atensi kita, sehingga kemudian rekan-rekan betul-betul harus terus bekerja sama memonitor BMKG dan kemudian menginformasikan dan bila perlu memberikan larangan kalau memang di tempat-tempat tersebut terjadi kerawanan, kerja sama dengan pemerintah daerah, kerja sama dengan stakeholder terkait," kata Sigit.
Selain itu, rapat koordinasi lintas sektoral tersebut turut membahas kesiapan penerapan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus mudik dan balik Nataru. Polri telah menyiapkan berbagai skema untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.
**

Posting Komentar