News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Wakapolri Lepas Personel Polri ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatera, Perkuat Upaya Pemulihan Pascabencana

Wakapolri Lepas Personel Polri ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatera, Perkuat Upaya Pemulihan Pascabencana



Jakarta – Fbinews 

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo memimpin apel pelepasan personel Polri untuk mendukung penanggulangan bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Apel tersebut dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri sebagai tindak lanjut arahan Kapolri guna memastikan kesiapan sumber daya manusia, peralatan, serta sarana dan prasarana pendukung di wilayah terdampak.


Dalam keterangannya kepada awak media, Wakapolri menegaskan bahwa apel pemberangkatan ini merupakan bagian dari rangkaian apel kesiapsiagaan nasional yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Kapolri.


“Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, hari ini Polri kembali melaksanakan apel kesiapsiagaan sekaligus apel pemberangkatan personel dalam rangka penanggulangan bencana alam. Ini merupakan komitmen Polri untuk selalu siap merespons secara cepat dan tepat ketika bencana terjadi,” ujar Komjen Pol Dedi Prasetyo.


Wakapolri menjelaskan, hasil evaluasi penanganan bencana selama satu bulan terakhir menunjukkan perlunya penambahan kekuatan di lapangan. Oleh karena itu, Polri mengerahkan total 1.500 personel guna memperkuat penanganan pascabencana di wilayah Sumatera.


“Badan Penanggulangan Bencana juga telah meminta Mabes Polri untuk menambah dua batalion personel. Secara keseluruhan, hingga akhir tahun ini Polri menyiapkan dan memberangkatkan 1.500 personel untuk penanganan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” jelasnya.


Penguatan personel tersebut difokuskan pada wilayah Aceh Tamiang dan Aceh Utara, serta sejumlah daerah terdampak di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Penugasan ini juga direncanakan berlanjut hingga Januari dan Februari 2026, menyesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan di lapangan.


Wakapolri menekankan bahwa penambahan personel sangat penting mengingat personel organik di daerah terdampak telah bertugas hampir satu bulan penuh.


“Secara fisik dan psikologis, rekan-rekan kita di lapangan sudah mengalami tingkat kelelahan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pengiriman personel baru diperlukan agar keberlangsungan dan efektivitas tugas kemanusiaan tetap terjaga,” ujarnya.


Selain penguatan personel, Polri juga mengerahkan berbagai peralatan pendukung mitigasi bencana, seperti alat berat, sarana distribusi logistik, serta dukungan penyediaan air bersih. Kapolri, kata Wakapolri, memberikan perhatian khusus terhadap percepatan penggunaan alat berat dan pembangunan sumur bor di wilayah pengungsian.


“Penggunaan alat berat menjadi prioritas karena pembersihan secara manual membutuhkan waktu lama, sementara kondisi cuaca masih berpotensi hujan dan banjir kembali. Air bersih juga menjadi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di wilayah Aceh Tamiang,” tegas Wakapolri.


Di sisi lain, Polri juga memprioritaskan layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak, termasuk penyediaan obat-obatan, tenaga medis, serta kebutuhan anak-anak dan ibu-ibu di lokasi pengungsian.


Usai memimpin apel, Wakapolri bersama tim dijadwalkan melakukan peninjauan langsung ke Medan, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Tapanuli Tengah, serta wilayah Agam di Sumatera Barat untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat dan personel di lapangan terpenuhi secara optimal.


Menutup arahannya, Wakapolri meminta seluruh jajaran memastikan kesiapan personel dan sarana pendukung untuk satu bulan ke depan serta terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.


“Kehadiran Polri yang bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak merupakan wujud nyata pengabdian kita kepada masyarakat, khususnya dalam situasi bencana dan menjelang bulan suci Ramadan,” pungkasnya.

** 

Tags

Newsletter Signup

Untuk Berlangganan

Posting Komentar