-->

Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif berbuka puasa bersama ratusan santri di Pondok Pesantren.



Tangerang - Fbinews.net

Yang bertempatdi salafiyah Nurul Hikmah, Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Senin (6/5/19). Hidangan untuk mengakhiri puasa di hari pertama Ramadan 1440 Hijriah ini tergolong sederhana, yakni nasi liwet, sambal, dan ikan asin.

Pada kesempatan itu, Sabilul mengajak elemen pesantren menjadi pelopor persatuan pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019. Ia berpesan agar kalangan pesantren, baik kiai ataupun santri, tidak terpengaruh berita bohong atau hoaks dan jangan menjadi penyebar hoaks.

Apalagi untuk para santri, jangan melakukan tindakan-tindakan provokatif atau menghasut. Itu bukan karakter santri,” kata mantan Kapolres Jember itu dalam keterangan tertulis.

Unsur pesantren juga jangan terpengaruh dengan ajakan untuk memobilisasi massa. Menurut Sabilul, pemungutan suara berlangsung aman dan damai serta transparan. Tahapan selanjutnya yakni rekapitulasi perolehan suara, harus dipercayakan kepada penyelenggara pemilu.

“Siapa pun yang terpilih, itulah pemimpin kita dan kita doakan, semoga yang terpilih dan menjadi pemimpin di negeri ini bisa amanah dan berbuat untuk rakyat yang terbalik.

 Tembak Pengacau Pemilu
Sabilul berharap, ulama dan santri dapat menyebarkan pemahaman kepada masyarakat bahwa menciptakan suasana aman dan damai merupakan tanggung jawab bersama. Terlebih di bulan Ramadan akan lebih baik untuk memperbanyak ibadah.



Hal Tersebut dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Hikmah KH Nurjaya. Sebagai bagian dari warga negara, ulama, ustaz, dan santri harus melakukan segala tindakan berdasarkan koridor hukum. Sebab, pesta demokrasi telah dilaksanakan, sehingga siapa pun harus menerima hasilnya dan keputusannya nanti.

Jangan ada gerakan massa atau tindakan provokasi. Siapa pun yang terpilih itulah yang dipercaya rakyat.

Ari sapari 
 Advertisement Here
 Advertisement Here