-->

Tilang Elektronik Akan Berlaku di Jalur Busway Mulai 1 Februari


Jakarta - Fbinews.net

Pelanggar lalu lintas di jalur bus Transjakarta akan dipantau langsung kamera Tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), meskipun tidak ada petugas kepolisian.

Tilang elektronik ini akan diberlakukan di koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh Atas 2 mengingat jalur tersebut sering terjadi pelanggaran.

“Kita ambil satu titik di koridor VI karena memang jalur tersebut sering digunakan kendaraan untuk masuk busway. Kedepan, harapannya semua koridor terpasang kamera ETLE,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf di Jakarta, kemarin.

Menurut Kombes Pol Yusuf, tilang elektronik di jalur Transjakarta tidak hanya berlaku bagi sepeda motor, tapi juga mobil.  Mekanisme tilang elektronik bagi motor menurut Kombes Pol Yusuf tidak berbeda dengan yang diterapkan terhadap mobil. Pelanggar yang tertangkap kamera ETLE menerobos busway akan dikirimi surat konfirmasi ke alamat yang sesuai dengan surat tanda nomor kendaraan(STNK). 

Pemilik kendaraan yang dikirimi surat tersebut diberikan tenggat untuk konfirmasi selama dua minggu. Apabila tidak ada konfirmasi sampai batas waktu yang ditentukan, polisi akan melanjutkan proses ketahapan selanjutnya, yakni pengiriman berkas kekejaksaan.

“Fungsi kamera tilang elektronik guna mengawasi pelanggaran yang dilakukan pengemudi kendaraan dan meningkatkan ketertiban berlalu lintas. Selain itu, kamera tilang elektronik juga mempersempit ruang gerak bagi pelaku kejahatan atau pencuri kendaraan bermotor,” terang Kombes Pol Yusuf.

Tilang elektronik sepeda motor dan mobil juga akan diterapkan di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Selama ini kamera tersebut hanya merekam pelanggaran terhadap mobil, namun mulai Februari mendatang sepeda motor juga akan kena.

Dalam pelaksanaan penindakan, kamera yang digunakan sudah diprogram untuk menangkap pelanggaran yang dilakukan pengendara motor. Pelanggaran yang ditindak dengan kamera mulai tidak menggunakan helm, lawan arus, berboncengan lebih dari dua, serta pelanggaran lainnya. “Tadinya memang di program untuk pelanggaran roda empat, tapi sekarang untuk semua nya,” kata Kombes Pol Yusuf.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menambahkan, kamera ETLE yang dipasang di jalur koridor VI sudah mulai melaksanakan penindakan namun masih percobaan. Penindakan baru akan dilakukan Februari mendatang. “Tidak hanya sepeda motor, tapi juga mobil yang melanggar akan kena tilang elektronik,” tegas AKBP Fahri

Menurut AKBP FAhri, sejak perluasan ganjil-genap, pihaknya meningkatkan sterilisasi jalur busway dengan cara menambahkan personel. Selama ini, kata AKBP Fahri, ada tiga jalur yang mendapatkan perhatian karena banyaknya pelanggaran. “KoridorVI dan IX yang masih banyak pelanggaran, sehingga kami tempatkan ekstra petugas di sana,” ujar AKBP Fahri.

Kondisi jalur Transjakarta juga masih tidak steril. Sejumlah kejadian kecelakaan lalu lintas kerap terjadi. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pengawasan terhadap petugas.

Di Jakarta Barat, sejumlah jalur masih mengkhawatirkan. Selain tak dijaga petugas, beberapa jalur berlubang, seperti yang terlibat di koridor III yang melintasi Kalideres-Harmoni.

Begitu juga di ruas Jalan S Parman dan Arteri Panjang Kedoya. Kondisi jalur Transjakarta tampak sedikit mulus, hanya saja di beberapa titik itu pengawasan jarang sekali terjadi.

Beberapa titik tersebut merupakan jalur utama. Jalan Daan Mogot merupakan perlintasan Tangerang-Jakarta, sedangkan Arteri Panjang Kedoya perlintasan menuju Jakarta Selatan dan Jalan S Parman berdekatan dengan tol berada tengah kota.

“Beberapakali sempat terjadi kecelakaan, ada yang karena tertabrak bus, ada yang terjatuh karena lubang, dan terserempet pengendara lainnya,” ucap Gilbert (34) salah satu pemilik ruko di bawah fly over Pesing.

Kasat Lantas Wilayah Jakarta Barat AKBP Sudarmanto mengatakan kondisi jalur busway tanpa dilindungi penerangan cukup membahayakan. Para pengendara kerap terjatuh karena jalanan yang gelap.

Meski demikian, upaya sterilisasi penjagaan kerap dilakukan pihaknya dengan melakukan penyebaran anggota. Terutama di kawasan fly over Pesing, lanjutnya, razia kerap dilakukan. “Kami menindak tanpa ampun,” ucap AKBP Sudarmanto.

Source : mascipoldotcom 
 Advertisement Here
 Advertisement Here