Libur Nataru 2025/2026, Pemerintah Berlakukan Potongan Tarif Transportasi Umum
Jakarta – Fbinews
Pemerintah menyiapkan kebijakan berupa potongan tarif transportasi umum selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sekaligus mengantisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa stimulus diskon diberikan agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi umum selama Nataru. Program potongan tarif ini berlaku untuk berbagai moda, mulai dari transportasi laut hingga udara.
Besaran diskon yang diberikan bervariasi. Untuk transportasi laut, penyeberangan, serta kereta api, potongan tarif berkisar sekitar 30 persen. Sementara itu, tiket angkutan udara mendapatkan diskon di kisaran 13 hingga 14 persen.
“(Diskon itu)diberlakukan pada periode perjalanan mulai tanggal 22 Desember 2025 sampai dengan 10 Januari 2026," ungkap Wakapolri kepada awak media di PTIK Jakarta, Senin (15/12/2025).
Kebijakan ini juga diharapkan mampu menekan penggunaan kendaraan pribadi di jalur-jalur padat, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan mempermudah pengelolaan arus lalu lintas selama libur panjang.
“Tingginya minat mayarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi mengindikasikan perlunya manajemen lalu lintas yang lebih intensif, khususnya pada ruas tol dan akses menuju simpul transportasi,” terang Dudy.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa potensi pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang atau sekitar 42 persen dari total penduduk Indonesia.
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, moda transportasi yang paling banyak digunakan saat Nataru masih didominasi kendaraan pribadi, yakni mobil sebesar 42,78 persen atau sekitar 51,12 juta orang, serta sepeda motor 18,41 persen atau sekitar 22 juta orang. Sementara itu, penggunaan transportasi umum meliputi pesawat sebesar 3,57 persen (4,27 juta orang), kereta api jarak jauh 3,29 persen (3,94 juta orang), kapal penyeberangan 3,14 persen (3,75 juta orang), dan kapal laut 2,20 persen (2,62 juta orang).
Meningkatnya minat bepergian tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain libur sekolah yang bertepatan dengan periode Nataru, kondisi infrastruktur transportasi yang semakin baik, tingginya minat masyarakat untuk berwisata, serta budaya mudik atau merayakan Natal di kampung halaman.
**

Posting Komentar