-->

PKK Kabupaten Morowali Utara Terpesona Dengan Olahan Makanan Daun Kelor Di Kelurahan Pulorejo Kota Mojokerto

 


Kota Mojokerto - FBINEWS

PKK Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan kunjungan study banding ke Kota Mojokerto Provinsi Jawa Timur, Selasa (20/8/2024). Kunjungan dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Morowali Utara, Febriyanthi H.D.J. Hehi. 

Salah satu yang menjadi tujuan kunjungan study banding dari PKK Morowali Utara ini adalah mendatangi Kelurahan Pulorejo. Kelurahan Pulorejo menarik untuk dikunjungi karena memiliki produk-produk unggulan yang salah satunya berupa olahan daun kelor (Moringa Oleifera L.).




Hal ini berawal dari diadakannya program kelorisasi hingga terbentuk kebun kelor di lahan aset pemerintah Kota Mojokerto yang kemudian oleh masyarakat sekitar dikreasikan menjadi olahan daun kelor. 

Olahan daun kelor di Kelurahan Pulorejo memiliki banyak macamnya, seperti teh kelor, mie kelor, bakso kelor, kue kering kelor, dawet kelor dan lain-lain.

Teh kelor sendiri memiliki tiga varian rasa yaitu teh kelor ori, teh kelor jahe merah dan teh kelor serai. Ketertarikan mengolah daun kelor menjadi makanan ini karena ternyata daun kelor kaya akan nutrisi. Ada kandungan antioksidan, vitamin dan mineral, antara lain Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.

Kedatangan rombongan PKK Kabupaten Morowali Utara ini disambut langsung oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Mojokerto, Nia Wayanti Ali Kuncoro.

Dalam kesempatan itu mereka diberikan penjelasan mengenai cara menanam pohon kelor, perawatannya, cara panen daun kelor hingga pengolahannya. Menanam pohon kelor tergolong sangat mudah. Bisa melalui stek batang maupun melalui biji buahnya yang sudah tua. 

Untuk penanaman melalui stek batang, dipilih pohon yang sudah berusia kira-kira 1,5 tahun dengan ciri-ciri warna kulit pohon putih kehijauan. Potong batang kelor dengan panjang 1 meter, kemudian ditancapkan pada media tanam/tanah yang sudah gembur. Pohon kelor ini bisa tumbuh dengan mudah. Namun akan sulit tumbuh jika ada genangan air. Oleh sebab itu, tanah tidak boleh memiliki kadar air yang tinggi.

Saat pohon kelor sudah tumbuh selanjutnya dilakukan perawatan. Misalnya dengan menyiram saat musim panas dan tanah kering. Saat musim penghujan, pohon kelor tidak membutuhkan penyiraman. Selain itu, pohon kelor juga perlu diberikan pupuk dan penyiangan rumput liar. 

Pada umumnya pohon kelor akan siap dipanen ketika usianya mencapai 90 hari. Daun kelor yang dipetik adalah helai daun ke 5 dari pucuk. Karena kalau yang di panen daun yang muda akan rawan terjadi pembusukan saat proses pengeringan.

Setelah daun dipisahkan dengan tangkainya selanjutnya dicuci dan masuk tahap pengeringan.

"Pengeringan dengan menggunakan suhu ruangan akan memerlukan waktu selama 4 hari. Sedangkan jika proses pengeringan menggunakan pemanas ruangan, suhunya tidak boleh lebih dari 40 derajat Celcius" jelas Sri Andri pemilik usaha Omah Kelor sebagai pemberi materi.

Rombongan PKK Kabupaten Morowali Utara terlihat begitu antusias mempelajari proses penanaman pohon kelor hingga menjadikan olahan makanan yang bergizi tinggi.

Apalagi saat mereka mencicipi olahan makanan dengan bahan daun kelor yang semuanya lezat tanpa ada aroma langu khas aroma daun kelor.

Tidak hanya memborong produk makanan olahan kelor, rombongan juga membawa pulang produk cor aluminium cetakan kue yang juga menjadi produk unggulan kelurahan Pulorejo.

Tampak hadir juga dalam kegiatan tersebut Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto M. Hekamarta Fanani, camat Prajurit Kulon Riaji, lurah kelurahan Pulorejo Elvin Rulianto serta para tokoh masyarakat seperti ketua TP PKK Kecamatan Prajuritkulon, ketua TP PKK Kelurahan Pulorejo, ketua Pokja sehat Pulorejo, anggota PKK kelurahan Pulorejo serta para anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulo Bahari.


(Agus Buyut)

 Advertisement Here
 Advertisement Here